Perseteruan Wiranto-Kivlan Zen, Dari Kasus 1998 hingga Urusan Uang

Ameidyo Daud Nasution
13 Juni 2019, 08:00
Kivlan Zen, Wiranto, dugaan makar, rencana pembunuhan 4 tokoh nasional,
ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
Mayor Jenderal TNI (Purn) Kivlan Zen meninggalkan Bareskrim Polri usai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Senin (13/5/2019). Kivlan ditetapkan sebagai tersangka kasus rencana pembunuhan terhadap 4 tokoh nasional pada 11 Juni lalu.
Wiranto
Wiranto (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)

Serangan tak hanya ditujukan Kivlan kepada Wiranto, begitu juga sebaliknya. Wiranto pernah menyebut Kivlan acapkali meminta bantuan finansial kepada dirinya lantaran mengalami masalah keuangan. Namun, Kivlan malah sering menuduhnya sebagai dalang kerusuhan 1998. Tuduhan yang disebutnya tidak benar.

"Saya buka sekarang, yang bersangkutan (Kivlan) pernah meminta uang kepada saya dan saya pernah memberikan beberapa kali," kata Wiranto, Februari lalu.

(Baca: Wiranto Perintahkan Polri Ungkap Pemeriksaan Tokoh Kerusuhan 21-22 Mei)

Dana untuk Pam Swakarsa

Kivlan yang diserang mengenai masalah finansial menepis tuduhan Wiranto itu. Dia mengakui saat itu meminta uang karena diperintahkan Wiranto selaku Panglima TNI untuk membentuk Pengamanan (Pam) Swakarsa yang berasal dari elemen masyarakat. Menurutnya, uang tersebut seharusnya berasal dari Wiranto namun belakangan Kivlan harus mengeluarkan uang untuk membentuk organisasi paramiliter itu. "Tapi dia tidak bayar saya sepeser pun," katanya kepada CNN.

Tahun 2004 silam, Kivlan sempat menceritakan bahwa terpaksa merogoh kocek pribadinya sekitar Rp 6 miliar untuk menutupi kebutuhan pembentukan Pam Swakarsa. Adapun dana Rp 1,2 miliar sisanya ditutup dari anggaran Sekretariat Negara. Makanya, ia meminta agar Wiranto segera mengganti uang yang telah dikeluarkannya. "Kalau memang berutang, ya bayar lah," kata Kivlan pada 2004 seperti dikutip Liputan6.com .

Meski demikian, Wiranto mengatakan nama-nama yang disebut aparat dalam kaitan kasus 21-22 Mei lalu bukan karangan pemerintah, apalagi mencari popularitas. Ini disebutnya untuk membuktikan hasil pekerjaan yang dilakukan oleh Kepolisian Republik Indonesia. "Ini testimoni yang disumpah, bukan karangan kami," kata dia.

(Baca: Pengakuan Eksekutor Pembunuh 5 Tokoh, Dapat Ratusan Juta dari Kivlan)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...