Ideosource: Pertimbangan Investasi Adalah Risiko, Bukan Keuntungan

Michael Reily
25 April 2019, 09:49
startup, hak kekayaan intelektual, ekonomi digital, katadata forum
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Andi S Boediman selaku Managing Partner Ideosource dalam acara Katadata Forum dengan tema \"Babak Baru Industri Kreatif di Era Digital\" du D\'Consulate Lounge, Menteng, Jakarta Pusat (23/4). Acara ini di juga hadiri oleh Wakil Kepala Bekraf Ricky Joseph , Founder Digital Happiness Rachmad Imron, dan Founder Pisang Goreng Madu Bu Nanik Nanik Soelistiowati .

Lalu, ada lagi Go Startup Indonesia yang bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia. "Bukan hanya untuk keberlangsungan startup, tetapi kami juga mendorong perusahaan rintisan untuk IPO (Inital Public Offering)," ujar Ricky.

(Baca: Bekraf Minta Kenaikan Anggaran di Tahun 2020)

Terakhir, dia juga telah meluncurkan Katapel, aplikasi terbaru untuk memonetisasikan hak kekayaan intelektual. Menurut dia, arah ekonomi digital akan menuju pada optimalisasi lisensi produk yang bisa berkembang menjadi berbagai macam produk serta lewat berbagai subsektor.

Contoh terbaru seperti PT Digital Semantika Indonesia (Digital Happiness), pengembang gim horor DreadOut 2, bakal kolaborasi bersama beberapa produk lokal untuk pengembangan hak kekayaan intelektual. Salah satu nama yang bakal menjadi mitranya adalah merek tas lokal Eiger.

Founder Digital Happiness Rachmad Imron menyatakan, kerja sama itu untuk memunculkan identitas dalam gim. Eiger adalah produk di bawah bendera PT. Eigerindo Multi Produk Industri. Keduanya merupakan perusahaan yang berdiri di Bandung, Jawa Barat.

(Baca: Disuntik Modal Pendiri Tencent, Fintech Asal Singapura Masuk Indonesia)

"Di gim DreadOut 2, tas karakter utama bakal memakai merek lokal Eiger, jadi bentuknya in-game-sponsorship," kata Imron.

Dia menjelaskan, perusahaan video gim harus bisa memperhatikan hak kekayaan intelektual untuk pengembangan kapitalisasi pendapatan lebih besar lagi. Karena itu, konten lokal harus menjadi keunikan yang mampu mendapatkan penghasilan tambahan.

Menurut Imron, dia juga menggali kekayaan budaya di Bandung sebagai latar tempat gim. Contohnya, gim horor itu akan memungkinkan pemain berburu hantu di Jalan Braga yang terkenal di Bandung.

(Baca: Coca-Cola dan Modal Ventura Australia Rilis Program Akselerasi Startup)

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...