Pilpres 2019 Lebih Keras, SBY Khawatir Masyarakat Terbelah

Dimas Jarot Bayu
28 Februari 2019, 21:23
SBY Demokrat
Katadata
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono khawatir persaingan yang semakin ketat di Pilpres 2019 membuat masyarakat terpecah.

(Baca: SBY Absen, AHY Pimpin Kampanye Demokrat di Pemilu 2019)

Penyebaran Kabar Bohong

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyampaikan kekhawatirannya terhadap penyebaran kabar bohong (hoaks) dan fitnah yang semakin masif di masyarakat. Ia mengajak para ulama dan pemimpin pondok pesantren se-Jawa Barat untuk mencegah peredaran hoaks agar persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga.

Kabar bohong yang akhir-akhir ini menyita perhatian masyarakat adalah soal larangan azan dan diperbolehkannya pernikahan sesama jenis. Jokowi mengatakan, hoaks tersebut sebenarnya tidak masuk diakal. Hanya saja berdasarkan hasil survei, Jokowi menyebut ada sembilan juta orang yang mempercayai hoaks tersebut.

Masyarakat yang terpapar hoaks dan fitnah itu akan semakin banyak jika dirinya tidak merespons. "Yang percaya (hoaks) saat ini 9 juta, (kalau) didiamkan jadi 15 juta, jadi 30 juta, jadi 50 juta orang. Berbahaya sekali," ujar Jokowi.

Jika hoaks dan fitnah semakin marak, dia khawatir masalah itu dapat memecah-belah bangsa. "Akan sangat rugi besar jika hanya gara-gara urusan pilihan bupati, gubernur, presiden yang tiap lima tahun ada, kita korbankan ukhuwah kita," kata Jokowi.

(Baca: Jokowi: 9 Juta Orang Percaya Hoaks Larangan Azan)

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...