Dukungan Pemilih Muslim Turun, PDIP Evaluasi Mesin Partai

Dimas Jarot Bayu
22 Februari 2019, 09:09
Massa PDIP
ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko
Massa PDIP saat kampanye Pilkada 2018 di lapangan GOR Lembupeteng, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (21/6/2018).

Suara Gerindra meningkat signifikan di segmen tersebut pada Januari 2019. Pada Desember 2018, suara Gerindra hanya sebesar 13,6%.

Elektabilitas Gerindra juga meningkat di kalangan pemilih muslim pada periode yang sama. Pada Desember 2018, Gerindra hanya memperoleh suara di basis pemilih muslim sebesar 14,6%.

Elektabilitas Gerindra naik menjadi 16,6% pada Januari 2019. Suara partai berlambang kepala garuda itu terdongkrak karena adanya gerakan Persaudaraan Alumni (PA) 212.

Menanggapi hal ini, Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria menaruh curiga terhadap hasil survei LSI Denny JA. Menurutnya, setiap lembaga survei memiliki kepentingan tergantung siapa yang membayarnya. "Kalau yang bayar si A tentu akan bergantung pada kepentingan si A," kata Riza.

Meski demikian, dia menghargai dampak positif dari gerakan PA 212 terhadap elektabilitas Gerindra. Riza menilai tidak salah jika gerakan PA 212 mampu mendongkrak elektabilitas partainya.

Lebih lanjut, dia menilai hal wajar jika kalangan terpelajar banyak mendukung Gerindra. Ini lantaran adanya efek ekor jas dari pasangan calon nomor urut 02 yang diusung Gerindra, yakni Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Riza mengklaim kalangan terpelajar memilih Prabowo karena dapat mengetahui karakter pemimpin yang jujur. "Memang orang pintar bisa membedakan mana bohong, mana tidak," kata Riza.

(Baca: Efek Ekor Jas Prabowo-Sandi, Gerindra Unggul di Kalangan Terpelajar)

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...