Slank Tambah Panjang Daftar Musisi yang Rekaman di Studio Tertua

Dini Hariyanti
7 Februari 2019, 21:00
Upacara 17 Agustus di Istana
Arief Kamaludin|KATADATA
Penampilan grup musik Slank dalam Upacara 17 Agustus 2016 di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, (17/08).

"Mungkin karena kondisi Kota Solo juga yang mendukung cepat selesainya proses rekaman ini," ujar Kaka.

Materi pembuatan album ke-23 Slank disiapkan sejak tahun lalu. Eksekusi baru dilakukan pada tahun ini karena terjeda jadwal tur. Saat memasuki 2019, grup musik ini menjalani proses latihan sebelum rekaman di Lokananta.

"Untuk proses latihan, kami lakukan pada Januari dan masuk dapur rekaman pada Februari ini. Rencana album akan rilis tahun ini. Kami juga tertarik untuk rilis album di Lokananta," tutur Kaka.

Tema lagu dalam album terbaru Slank dipastikan tidak berbeda jauh dibandingkan dengan karya terdahulu.  "Bertema sosial. Ada juga lagu yang tentang surga. Kami akan menertawakan diri kami sendiri," ucap kaka.

(Baca juga: Erwin Gutawa Pentaskan 30 Lagu Menceritakan Tiga Musisi Perempuan

Terkesan dengan Lokananta, Slank mengusulkan agar gedung studio rekaman legendaris ini kelak menjadi museum. Pasalnya, perusahaan inilah yang mengawal perjalanan industri musik nasional. "Lokananta ini sangat mendukung dijadikan museum musik," katanya.

Saat ini, terdapat beberapa layanan yang disediakan Lokananta, yaitu rekaman, fasilitas studio musik, penyiaran, serta percetakan dan penerbitan. Tersimpan setidaknya 5.000 lagu berbagai genre, populer maupun bernuansa kedaerahan. Ada pula rekaman pidato kenegaraan Presiden Soekarno.

Bangunan Lokananta di Jalan Ahmad Yani 387, Surakarta, Jawa Tengah kini menjadi situs cagar budaya. Dua pegawai RRI Surakarta yang mempelopori pendirian perusahaan rekaman ini, yaitu Oetojo Soemowidjojo dan Raden Ngabehi Soegoto Soerjodipoero.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...