Perbaiki Iklim, Pemerintah Didesak Turut Turunkan Suhu Bumi

Image title
7 Desember 2018, 13:58
Kamera Termal Deteksi Karhutla
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Foto udara menara termal (kanan) milik APP-Sinar Mas yang berada di Kec Padang Sugihan, OKI, Sumatera Selatan, Kamis (9/3). Untuk mendeteksi sejak dini kebakaran hutan dan lahan APP-Sinar Mas memasang dua buah kamera termal di distrik Simpang Tiga dan Kecamatan Padang Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel,. Dengan jarak pantau sepanjang 10km dan mampu memutar 360 derajat secara otomatis dan dalam setiap lima menit akan naik turun untuk melihat titik api yang ada di kawasan tersebut.

Untuk memperbaiki perubahan iklim, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai solusi masalah blue carbon dengan pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (Reduction of Emission from Deforestation and Degradation Plus/REDD+) hanya menjadi solusi teknis. Skema ini dianggap tidak mampu menjangkau akar masalah perubahan iklim.

Selain itu, kebijakan reforetasi saat ini masih berbasiskan pada skema pasar dan korporasi. Walhi menilai tindakan korporasi terhadap penebangan hutan sudah terlalu banyak diberikan dan pada akhirnya gagal upaya tersebut berpotensi gagal.

(Baca juga: Walhi Minta Moratorium Lahan Sawit Diperpanjang hingga 25 Tahun)

Karenanya, Walhi mendorong pemerintah melakukan perubahan struktural dengan mengoreksi kebijakan ekonomi dan pembangunan Indonesia ke depan. “Demi memberikan jaminan keselamatan bagi warga negara dan memastikan perlindungan wilayah kelola rakyat dari dampak perubahan iklim,” demikian pernyataan resmi Walhi kemarin.

Langkah struktural tersebut di antaranya dengan melanjutkan dan memperkuat Instruksi Presiden mengenai moratorium Penundaan dan Penyempurnaan Tata Kelola Pemberian Izin Baru Hutan Alam Primer dan Gambut. Juga, perlu mengevaluasi perizinan serta audit lingkungan terhadap korporasi sebagai aktor penyumbang emisi terbesar dunia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...