Bukit Asam Targetkan Produksi Batu Bara 27,3 Juta Ton di 2019

Image title
6 Desember 2018, 19:43
Bukit Asam_www.ptba_.co_.id_.jpg
KATADATA |

Selain itu, Suherman menjelaskan penyusunan RKAB ini sudah dilakukan sebelum Tiongkok membuat kebijakan untuk membatasi impor batu bara. Dengan demikian, tahun depan PTBA masih bisa mengekspor batu baranya ke negara tersebut. "Mudah-mudahan Januari sudah tidak membatasi impor," kata dia.

Hingga September 2018, produksi batu bara Bukit Asam mencapai 18,6 juta ton. Sementara itu, perusahaan telah membukukan pendapatan sebesar Rp 16,04 triliun pada kuartal III 2018, meningkat Rp 2,75 triliun atau 21% dibandingkan pendapatan usaha pada periode yang sama 2017.

Pendapatan terbesar pada kuartal III 2018 diperoleh dari penjualan batu bara ekspor, yaitu sebesar 52% dari total pendapatan. Sedangkan penjualan batubara domestik hanya sebesar 46% dan selebihnya sebesar 2% merupakan pendapatan dari aktivitas usaha lainnya, yang terdiri dari penjualan listrik, briket, minyak sawit mentah, jasa kesehatan rumah sakit, dan jasa sewa.

Harga jual rata-rata batu bara periode Januari hingga September 2018 meningkat sebesar 13% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni dari Rp 745.775 per ton menjadi Rp 841.655 per ton. Kenaikan tersebut dipengaruhi oleh kenaikan harga rata-rata batu bara Newcastle periode Januari–September 2018 yang cukup signifikan, yaitu sebesar 27% serta kenaikan rata-rata harga batu bara global.

(Baca: Harga Batu Bara Desember Turun ke Level Terendah Enam Bulan Terakhir)

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...