AJI: Ucapan Prabowo Soal Media Berbohong Berlebihan dan Sentimentil

Dimas Jarot Bayu
6 Desember 2018, 09:42
Aksi 212
Arief Kamaludin|KATADATA
Ribuan umat Islam melakukan zikir dan doa bersama saat Aksi Bela Islam III di kawasan silang Monas, Jakarta.

Menurut Abdul, ucapan Prabowo patut dipersoalkan jika sudah menyarankan pendukungnya menyerbu media massa atau memukul wartawan. "Mengapa kami menyarankan tidak perlu terlalu direspons berlebihan? Karena pertanyaan itu masih dalam batas kebebasan berekspresi," kata Abdul.

(Baca: TKN Jokowi-Ma'ruf Sebut Reuni 212 Sarat Muatan Politik)

Prabowo sebelumnya memprotes media massa lantaran dianggap tidak meliput Reuni 212 yang berlangsung di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (2/12). Padahal, dia menilai Reuni 212 merupakan peristiwa besar dan diklaim menghadirkan 11 juta peserta.

Bahkan, ada media massa yang menyebutkan bahwa peserta Reuni 212 hanya belasan ribu. Dia pun menuduh jika media massa yang harusnya obyektif dan bertanggung jawab saat ini menjadi bagian dari upaya memanipulasi demokrasi. "Rakyat mau dibohongi, dicuci otaknya, dengan pers yang terus terang saja banyak bohongnya daripada benarnya," kata Prabowo di Jakarta, Rabu (5/12).

Prabowo pun menilai media massa telah menelanjangi diri mereka di hadapan rakyat Indonesia karena melakukan hal tersebut. Ketua Umum Gerindra itu lantas menyebut jurnalis sudah tak pantas menyandang predikat profesinya karena mengkhianati tugas yang diemban.

Dia pun menyebut tak akan lagi mengakui para jurnalis yang meliputnya. Di hadapan para pendukungnya, Prabowo bahkan menyarankan mereka tak menghormati jurnalis.  "Mereka hanya antek dari orang yang ingin menghancurkan Indonesia," kata dia.

(Baca: Teriakan "HIdup Prabowo" dan Kedatangan Elite Partai di Reuni 212)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...