Potensi Besar dari Terbukanya Bisnis Gedung Seni untuk Investor Asing

Dini Hariyanti
22 November 2018, 18:00
Paviliun BUMN
ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Jefri Tarigan
Menteri BUMN Republik Indonesia Rini Soemarno (kiri) bersama Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf (kanan) memakai topeng yang diukir oleh seniman Bali usai meresmikan Paviliun Indonesia pada rangkaian Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Selasa (9/10). Paviliun Indonesia memamerkan kebudayaan Indonesia kepada seluruh peserta Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Group 2018 mulai dari pameran Seni & kerajinan, pameran infrastruktur dan stan pariwisata Indonesia.

(Baca juga: Dua Bidang Usaha Ekonomi Kreatif Makin Terbuka untuk Investor Asing

Bidang usaha galeri dan gedung pertunjukan seni terkait dengan salah satu subsektor di bidang ekonomi kreatif, yaitu seni rupa dan seni pertunjukan. Per 2016, terdapat sekitar 17.000 usaha di subsektor seni rupa, sedangkan yang bergerak di subsektor seni pertunjukkan berkisar 19.700 usaha.

Wakil Kepala Bekraf Ricky Joseph Pesik sempat mengatakan bahwa penting bagi pemerintah untuk mencermati perkembangan bisnis pada masing-masing subsektor ekonomi kreatif. Hal ini dapat mempermudah pemerintah pengambilan kebijakan.

"Indikator utama perkembangan ekonomi kreatif adalah kontribusi terhadap PDB, penyerapan tenaga kerja, dan kontribusi terhadap ekspor. Kami berupaya program kami dapat mengakselerasi tiga aspek ini," ucapnya.

Ekonomi kreatif dinilai potensial untuk menggerakkan roda perekonomian domestik pada tahun-tahun mendatang. Bidang ini merupakan perwujudan nilai tambah kekayaan intelektual dari kreativitas manusia. Gagasan kreatif yang muncul dapat berbasis ilmu pengetahuan, warisan budaya, maupun teknologi.

Berdasarkan data yang dihimpun Bekraf bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) diketahui, pada 2016 kontribusi ekraf terhadap perekonomian nasional sebesar 7,44%. Nilai PDB ekraf sepanjang tahun tersebut Rp 922,59 triliun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...