Nasib Konsumen Meikarta Terombang-Ambing Kasus Suap di KPK
Promosi Tetap Jalan
Meski didera kasus, majamen Meikarta rupanya masih tetap melakukan kegiatan promosi guna menjaring pembeli. Seperti Katadata.co.id lihat sore tadi di pusat perbelanjaan di bilangan Semanggi, Jakarta.
Dua buah booth dan perangkat meja-kursi masih terpajang manis di lantai 1 mall. Beberapa tenaga penjual masih tampak berada di sekitar booth. Meski agak berbeda, beberapa di antaranya tampak hanya duduk santai di kursi dan tidak terlihat agresif membagikan brosur atau menawarkan produk tersebut ke konsumen.
(Baca juga: Terbongkarnya Suap dalam Sengkarut Izin Megaproyek Meikarta
Menyadari kehadiran Kadatadata.co.id yang berdiri tak jauh dari lokasi, seorang sales perempuan pun menghampiri dan mulai menyodorkan brosur.
"Beli 1 unit apartemen uang mukanya 0% kalau belum punya cicilan properti," kata sales Meikarta bernama Anisa (bukan nama sebenarnya).
Tak sampai disitu, jurus promosi pun mulai dilontarkan, seperti iming-iming bonus 2 Air-Conditioner (A/C) untuk pembelian 1 unit apartemen dengan fasilitas dua kamar tidur. Apartemen tipe 42 meter persegi dibanderol dengan harga Rp 360 juta dengan penawaran kredit sebesar Rp 4,1 juta per bulan selama 15 tahun.
Menurutnya, program DP 0% berlaku bulan Oktober, dia pun membantah strategi ini dilakukan untuk menjaring pembeli setelah kasus suap. "Kalau dulu belinya harus 15% uang mukanya," ujarnya.
Dia juga menjanjikan Kredit Pembayaran Apartemen (KPA) langsung bisa didapatkan jika pembeli setuju untuk memboyong unit apartemen Meikarta. Katadata pun sempat melirik sebuah banner milik salah satu perbankan asing yang menawarkan program pengurusan KPA selesai hanya dalam 1 hari.
(Baca juga: KPK Duga Suap Pejabat Lippo ke Bupati Bekasi untuk Dapat IMB Meikarta)
Sadar produk propertinya kini sedang jadi sorotan, Anisa pun terus mencoba meyakini kami bahwa proyek masih tetap berjalan sambil menunjukkan video progres pembangunan proyek per 10 Oktober 2018. Menurutnya, kasus suap merupakan tindakan oknum perusahaan untuk menggoyang proyek berskala besar.
Anisa menyatakan baru bergabung dengan tim sales Meikarta pada bulan lalu dengan komisi penjualan sebesar Rp 2 juta per unit ditambah insentif sebesar Rp 1 juta. Sehingga dia mengaku tak tahu menahu soal rumor perusahaan, termasuk ketika Katadata.co.id tanya mengenai izin pembangunan lahan baru mencapai 84,6 hektare dari yang semula diklaim lebih besar. "Izin lahannya sudah lengkap kok," katanya kikuk.