Jokowi: Rombongan Pertemuan IMF-Bank Dunia Bayar Hotel Sendiri
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah merogoh kocek hingga Rp 855 miliar untuk menggelar acara tersebut. Meski demikian, Kepala Unit Kerja Pertemuan tersebut, Peter Jacobs, mengatakan penghematan telah dilakukan oleh panitia. “Tidak mewah tapi tetap kami tunjukkan keindahan Indonesia,” kata dia.
Sebelumnya, mantan Menteri Keuangan M Chatib Basri mengatakan perhelatan akbar IMF-Bank Dunia di Bali tidak akan menggelembungkan utang pemerintah. Lewat pertemuan tersebut, pemerintah justru bisa memperjuangkan agenda dan ide-idenya agar didengar para pembuat kebijakan di sektor keuangan.
Chatib melalui akun Twitternya @ChatibBasri berusaha menengahi perdebatan mengenai perlu atau tidaknya pemerintah melanjutkan kegiatan tersebut. Ia menjelaskan, Indonesia mengajukan diri sebagai tuan rumah pertemuan tersebut sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2014.
“Pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) mengajukan diri menjadi tuan rumah pertemuan tahunan pada September 2014. Prosesnya tidak mudah, bersaing dengan negara-negara lain,” ujar Chatib. (Baca: Chatib Basri: Pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali Tak Menambah Utang).
Di Asia, hanya beberapa negara yang pernah mengajukan untuk menjadi tuan rumah pertemuan tersebut, seperti Filipina, Singapura, Thailand, dan Indonesia. Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Rapat Tahunan IMF-Bank Dunia pada Oktober 2015. Anggaran untuk penyelenggaraan hajatan tersebut ditetapkan setelah Oktober 2015 dengan menggunakan acuan di beberapa negara yang pernah menjadi penyelenggara.