Sepekan Daftar Pilpres, Prabowo-Sandi Lobi Maraton ke Golkar dan NU

Dimas Jarot Bayu
Oleh Dimas Jarot Bayu - Ihya Ulum Aldin
17 Agustus 2018, 09:31
Pendaftaran Capres Cawapres Pilpres 2019
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno (kanan), saat pendaftaran Capres, Jakarta, Jumat (10/8/2018)

Wakil Ketua Koordinator Bidang Pratama DPP Golkar Bambang Soesatyo juga menyatakan hal serupa. Bambang menilai pertemuan dengan para politisi senior Golkar karena memang memiliki hubungan baik di sektor bisnis.

Baik Aburizal, Akbar dan Sandi merupakan para pengusaha yang pernah bergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin). 

"Bertemu untuk silaturahmi tak masalah, yang pasti tidak pernah bicara dukung-mendukung," kata Bambang.

Kartu anggota NU untuk Prabowo

Usai bertemu petinggi Golkar, Prabowo-Sandi menemui Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj pada Kamis (16/8). Pertemuan dimulai pukul 15.45 WIB berlangsung selama satu jam antara Prabowo, Sandi dan beberapa pengurus NU.

Prabowo-Sandiaga berkunjung ke PBNU
Prabowo-Sandiaga berkunjung ke PBNU (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Usai pertemuan itu, Saiq Aqil mengatakan akan menyiapkan kartu anggota NU untuk Prabowo. Sementara, Sandi sudah mendapatkannya sejak tahun lalu.

"Pak Sandiaga ini mertuanya NU, yang punya Masjid At-Taqwa. Secara ibadah NU, dan ibundanya di Cirebon, rumahnya berjarak tujuh kilometer dari rumah saya," kata Saiq Aqil.

Saiq mengatakan Prabowo-Sandi sebagai orang yang dekat dengan NU. Dia bahkan mengatakan Presiden ke-4 RI Gus Dur yang merupakan tokoh NU bahkan bersahabat dengan Prabowo.

(Baca juga: Jokowi Andalkan Ma'ruf Amin untuk Perkuat Ekonomi Umat)

Prabowo pulang terlebih dahulu ditemani Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas. Sementara Sandiaga dan Said Aqil kembali melanjutkan obrolan selama satu jam secara tertutup.

Sandiaga mengatakan dalam pertemuan itu menawarkan program Oke-Oce untuk kalangan pesantren. Dia berjanji akan memberikan akses permodalan kepada penguasaha dari pesantren setelah mengikuti pelatihan dan pendampingan.

"NU bercerita bahwa modal yang disampaikan masih sangat kurang bagi santri yang bergerak di dunia usaha," kata Sandi.

Jumlah massa NU yang diperkirakan mencapai 90 juta orang, selalu menjadi target suara dalam Pemilihan Presiden. Presiden Jokowi memilih berpasangan dengan Ma'ruf Amin pun atas pertimbangan mendapat dukungan suara dari kalangan NU dan umat Islam.

Namun, Sandi mengatakan massa NU bersifat independen dan menaungi kedua pasangan dalam Pilpres 2019. "NU milik semua, NU ini tentunya menjadi organisasi yang menaungi semua," kata Sandi.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...