Jelang Pendaftaran Pilpres, PAN Masih Penjajakan ke Kubu Jokowi

Dimas Jarot Bayu
6 Agustus 2018, 16:52
Partai Amanat Nasional
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (tengah) didampingi Sekjen PAN Eddy Soeparno (kiri) dan Wakil Ketua DPP PAN Bara Hasibuan (kanan) memberikan keterangan di DPP PAN, Jakarta, Jumat (30/12/2017).

Partai Amanat Nasional (PAN) sudah beberapa kali menyatakan mendukung calon presiden Ketua Umum Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Namun, partai berlambang matahari ini masih membuka peluang berkoalisi mendukung petahana Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Wakil Sekretaris Jenderal PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan, pihaknya belum menentukan arah koalisi dalam Pilpres 2019 secara resmi sehingga masih terbuka mendukung Jokowi.

Saleh pun mengakui jika PAN masih berkomunikasi dengan PDIP terkait arah koalisi, dalam rangka penjajakan. "Koalisi belum terbangun, arahnya masih bisa ke sana dan kemari," kata Saleh ketika dihubungi Katadata.co.id, Senin (6/8).

(Baca juga: Kerucutkan Dua Cawapres, Gerindra Harap Koalisi PAN dan PKS Solid)

Saleh mengatakan, arah koalisi PAN baru akan ditentukan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas). Dalam perhelatan tersebut, PAN akan mendengar aspirasi pengurus di seluruh wilayah, tokoh partai, hingga masyarakat.

PAN menunda perhelatan Rakernas yang rencananya diadakan pada hari ini menjadi bergeser menjelang masa penutupan pendaftaran capres-cawapres. Masa pendaftaran akan selesai pada 10 Agustus 2018 pukul 24.00 WIB. "(Rakernas) dalam waktu dekat ya," kata Saleh.

(Baca juga: AHY Diunggulkan Dampingi Prabowo, Bagaimana Nasib Anies?)

Menanggapi sikap PAN, Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria berharap PAN tetap solid mendukung Prabowo bersama partai lainnya yakni Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Namun, Riza tak bisa memastikan bila tak ada perubahan dalam dukungan politik. "Partai pendukung Jokowi memang berharap menarik PAN, itu wajar saja selama belum ada pendaftaran resmi di KPU nanti," kata Riza.

PAN melirik ke kubu Jokowi setelah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan tak lagi masuk dalam daftar kandidat pendamping Prabowo. Tokoh cawapres yang diusung Gerindra yakni Ustaz Abdul Somad pun tak lagi masuk daftar. 

Saat ini ada dua bakal cawapres yang mendampingi Prabowo, kemungkinannya Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri.

Sebelumnya Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya membuka peluang bekerja sama dengan PAN dalam Pilpres 2019. Menurut Hasto, komunikasi yang dilakukan antara PDIP dan PAN cukup baik.

"Ada upaya membangun harapan bersama," kata Hasto di Jakarta, Jumat (3/8).

Sekretaris Jenderal Nasdem Johnny G Plate juga mengaku membuka peluang bagi PAN untuk masuk dalam koalisi pendukung Jokowi. Menurutnya, komunikasi dengan PAN masih intens dilakukan.

Meski demikian, Johnny menilai partai politik lain tak bisa begitu saja masuk dalam koalisi. "Apabila ada parpol baru yang ingin bergabung, harus dibicarakan lagi dengan Ketua Umum parpol koalisi," kaya Johnny.

Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...