Rapimnas Golkar Gunakan Uang e-KTP, Airlangga Enggan Ungkit Masa Lalu

Dimas Jarot Bayu
23 Maret 2018, 16:19
Rapimnas Partai Golkar
ANTARA FOTO/AGUNG RAJASA
Rapimnas Partai Golkar dibuka Setnov pada Juni 2012.

(Baca juga: Setnov Ungkap Puan dan Pramono Terima Uang e-KTP US$ 500 Ribu)

Setya Novanto saat memberikan keterangan sebagai terdakwa dalam sidang kasus korupsi e-KTP pada Kamis (22/3) mengatakan, ketika itu keponakannya, Irvanto Hendra Pambudi Cahya menjadi salah satu panitia Rapimnas Golkar menyediakan uang Rp 5 miliar. Saat itu, Golkar mengalami kekurangan biaya untuk penyelenggaraan Rapimnas.

"Nah memang waktu itu ada kekurangan yang sisanya belum dibayar," kata Novanto.

Ketika masalah itu terjadi, Irvanto mengatakan kepada Novanto bahwa kekurangan biaya itu sudah dibayarkan. Novanto awalnya mengira jika uang tersebut merupakan hasil kerja Irvanto dengan Andi Agustinus alias Andi Narogong.

"Tapi setelah saya lihat bahwa dengan adanya keterangan Ahmad (kurir Made Oka Masagung, Muhammad Nur), maka saya meyakinkan bahwa ini pasti dari uang e-KTP," kata Novanto.

Novanto mengklaim, uang tersebut ia kembalikan sebagai pertanggungjawaban sebagai paman Irvanto. Alasannya, Novanto meyakini jika Irvanto tak mampu mengembalikan uang tersebut kepada KPK.

"Makanya saya dengan penuh tanggung jawab dan sadar diri maka saya berikan," kata Novanto.

Novanto mengklaim Irvanto mengakui menjadi kurir dalam kasus korupsi e-KTP. Irvanto menjadi kurir untuk bisa mendapat imbalan terlibat dalam proyek e-KTP.

"Menurut Irvanto itu yang sebagai kurir dia antarkan itu. Menurut dia ada yang ke kantor. Saya juga baru tahu tadi malam," kata Novanto.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...