Bupati Kukar Diduga Terima Suap Rp 12,9 Miliar untuk Izin Kelapa Sawit

Dimas Jarot Bayu
28 September 2017, 19:34
Rita Widyasari
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Bupati Kukar Rita Widyasari diduga menerima suap dan gratifikasi Rp 12,9 miliar pada 2010.

"Mobil-mobil ini diduga dibeli dari hasil suap atau gratifikasi," kata Basaria.

Selain itu, KPK juga mengamankan dokumen berisikan catatan trans keuangan terkait indikasi gratifikasi yang diterima Rita. Adapula dokumen terkait perizinan lokasi perkebunan kelapa sawit dan proyek-proyek di Kutai Kartanegara.

Basaria menuturkan, KPK akan menjerat Rita dengan pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) atas beberapa hartanya yang diduga didapatkan dari uang suap atau gratifikasi. Pengembangan terkait kasus tersebut pun masih sangat mungkin dilakukan untuk menjerat pihak lain yang terlibat.

"Sudah barang tentu akan diterapkan TPPU. Itu cara KPK memiskinkan para koruptor," kata Basaria.

Mengikuti jejak Syaukani

Rita merupakan anak dari mantan Bupati Kukar pada 1999-2008, Syaukani HR. Sama seperti Rita, Syaukani juga pernah terjerat kasus korupsi.

Syaukani dinyatakan bersalah menyalahgunakan dana perangsang pungutan sumber daya alam (migas), dana studi kelayakan Bandara Kutai, dana pembangunan Bandara Kutai, dan penyalahgunaan dana pos anggaran kesejahteraan masyarakat. Nilai kerugian negara akibat korupsi yang dilakukan Syaukani mencapai Rp 113 miliar.

Rita menjabat sebagai Bupati perempuan pertama di Indonesia sejak 2010 lalu. Pada periode pertama, Rita berpasangan dengan Gufron Yusuf. Sedangkan pada periode kedua atau 2016-2021, Rita berpasangan dengan Edi Damansyah.

Berdasarkan laman LHKPN KPK, Rita terakhir kali melaporkan harta kekayaan pada 2015. Harta kekayaannya yang tercatat sekitar Rp 236 miliar dan US$ 138 ribu.

Seperti ayahnya pula, Rita merupakan mengembangkan karier politik melalui Partai Golkar. Sebelum menjadi bupati, Rita pernah menduduki kursi Ketua DPRD Kukar dari partai Golkar.

Dia juga berhasil menduduki kursi Ketua Golkar Kaltim. Selain itu, Rita pernah menjabat sebagai Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) yang merupakan induk organisasi kepemudaan di Kalimantan Timur.

Namanya kini menjadi calon tunggal dari Partai Golkar menuju Pemilihan Gubernur Kaltim. PKB pun memasukkannya dalam radar untuk diusung dalam pemilihan pada 2018 mendatang.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...