Temui Jokowi, Mantan Ketua Muhammadiyah Bahas Ekonomi dan Politik

Ameidyo Daud Nasution
17 Juli 2017, 20:21
UKP PIP
ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Kepala Dewan Pengarah dan Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Yudi Latif (kiri belakang) bersama sembilan anggota melakukan sumpah dalam pelantikan UKP-PIP di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/6). Sembilan anggota dari U

Syafii juga mengingatkan ketimpangan ini layaknya rumput kering yang mudah terbakar. Kegiatan-kegiatan radikal yang mengatasnamakan agama seperti yang kerap terjadi akhir-akhir ini, bisa menjadi pemicunya. Dia juga menceritakan bahwa Jokowi cukup kaget dengan istilah yang disampaikan dirinya akan fenomena tersebut.

"Ini lah rongsokan peradaban Arab yang kalah," kata Syafii yang juga menjabat Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Bidang Pemantapan Ideologi Pancasila (UKP-PIP).

Bahkan, dia menentang dan mempertanyakan opini mengenai Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 tentang Ormas, yang dianggap melawan umat islam. Menurutnya isu ini memang sengaja dimunculkan untuk kepentingan politik

"Ini semua digoreng isu ini untuk 2019, dan Presiden Jokowi enggak perlu itu," ujarnya. (Baca: Perppu Ormas Bakal Terganjal Partai "Oposisi" di DPR)

Mengenai polemik rencana kebijakan  full day school atau kebijakan delapan jam dan lima hari sekolah, Syafi’i beranggapan hanya masalah komunikasi saja. Dia menyarankan agar pemerintah menyampaikan hal ini secara benar, sehingga tak ada lagi sesuatu yang dapat menjurus ke fitnah.

Syafi'i mengaku tidak membahas soal reshuffle dengan Jokowi, tapi di antaranya membicarakan masalah politik. Sayangnya dia enggan menjelaskan lebih rinci isi pembicaraan itu. "Yang agak politik tidak akan saya sampaikan," katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...