Setelah Telegram, Jokowi Pastikan Tak Blokir Media Sosial Lain

Ameidyo Daud Nasution
17 Juli 2017, 13:52
Jokowi
Intan | Biro Pers Sekretariat Kepresidenan

 Masyarakat juga tidak perlu khawatir dengan adanya penutupan Telegram di Indonesia. Presiden mengatakan masih banyak aplikasi lain yang masih dapat digunakan masyarakat untuk berkomunikasi, selain Telegram. 

Setelah pemerintah mengumumkan pemblokiran, pihak Telegram pun mengakui kesalahannya. Bos Telegram, Pavel Durov, menyodorkan tiga solusi kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika terkait pemblokiran Telegram di Indonesia. Ia berharap pemerintah mau berdamai dan membuka blokir Telegram.

Durov mengakui bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengirimkan daftar saluran publik dengan konten terkait terorisme di Telegram. Namun, tim Telegram tidak dapat segera memproses dan memblokirnya.

“Kami tidak sadar akan permintaan ini yang mengakibatkan kegagalan komunikasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika," kata Durov dalam keterangan resminya, Ahad (16/7). (Baca: Mengaku Salah, Bos Telegram Tawarkan 3 Solusi Agar Tak Diblokir)

Untuk memperbaiki situasi, Telegram segera memblokir semua saluran publik terkait teroris di Indonesia. Tidak hanya itu, tim Telegram juga mengirimkan e-mail ke Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk membentuk saluran komunikasi langsung yang memungkinkan keduanya bekerja lebih efisien dalam mengidentifikasi dan menghalangi propaganda teroris di masa depan.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...