Pemerintah Targetkan Titik Api Kebakaran Hutan Turun 97 Persen

Image title
18 Mei 2017, 19:38
Kebakaran Hutan
Ulet Ifansasti / Greenpeace
Asap keluar dari lahan gambut yang terbakar, sementara sebuah alat berat menggali lahan gambut untuk membuat kanal di lahan kelapa sawit milik PT Rokan Adiraya di desa Sontang, Rokan Hulu.

(Baca juga:  Pemerintah Didesak Perpanjang Moratorium Pembukaan Lahan)

Presiden Jokowi sendiri dalam rapat koordinasi pengendalian kebakaran hutan 2017, pada awal tahun mengatakan akan mengatasi kebakaran hutan dengan lima cara. 

Pertama, penguatan sistem deteksi dini dan penetapan siaga darurat di daerah-daerah rawan, dan lahan gambut. Kedua, penyiapan sekat kanal bekerjasama dengan swasta dan mengecek kesiapan kesiagaan operasi udara, patroli udara, hujan buatan, serta water bombing.

Ketiga, mengaktifkan posko penanganan kebakaran hutan, patroli bersama masyarakat, dan penyuluhan di tingkat kecamatan dan desa. Keempat, perbaiki tata kelola lahan terutama lahan masyarakat dan konsesi swasta. Kelima, penegakan hukum kasus-kasus kebakaran hutan dengan tegas dan tanpa kompromi.

(Baca juga: Terbukti Dongkrak Harga Sawit, Pemerintah Ingin Pertahankan BPDP)

Berdasarkan pantauan satelit NOOA (National Oceanic and Atmospheric Administration) pada tahun 2015 ada 21.929 titik api dan pada tahun 2016 jumlah titik api menurun jadi 3.915 titik. Data tersebut menunjukkan adanya penurunan titik api sebanyak 82,14 persen.

Pada kebakaran hutan 2015, negara mengalami kerugian hingga Rp220 triliun. Selain itu gangguan kesehatan kepada 504 ribu orang . Belum lagi 2,6 juta hektar keragaman hayati hilang dengan kerugian tak terhitung.

Halaman:
Reporter: Muhammad Firman
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...