Produksi Turun, Cadangan Freeport Diprediksi Habis Tahun 2054

Anggita Rezki Amelia
20 Maret 2017, 18:33
tambang freeport
www.npr.org

(Baca: Jonan Kirim Utusan ke Papua Lihat Kondisi Freeport)

Selain itu, pencarian cadangan ini juga penuh risiko. Penyebabnya data-data geologi dari pemerintah juga belum sepenuhnya siap dan lengkap. Kendala geografis Papua yang berbukit dan dataran tinggi juga menjadi salah satu tantangan perusahaan untuk melakukan eksplorasi di kawasan itu. 

''Karakteristik sangat berisiko bahkan untuk mendapatkan cadangan hanya 1 persen,'' kata dia.

Alasan lainnya adalah waktu penemuan cadangan hingga produksi juga lama. Sebagai contoh,  tambang di Grasberg yang dimiliki Freeport saat ini ditemukan pertama kalinya pada 1930. Namun, produksi baru bisa dilakukan pada tahun 1992.  (Baca: BUMN Siap Ambil Saham Freeport, Kontraknya Pasti Diperpanjang)

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Papua Bangun S. Manurung mengatakan Freeport butuh perpanjangan kontrak karena akan fokus menggarap tambang bawah tanah. Alasannya, tambang terbuka sudah tidak efisien lagi. ''Itu menurut planning mereka, 2018 tutup itu yang tambang terbuka,'' kata Bangun. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...