Kasus Emirsyah, Puncak Gunung Es Praktik Suap Rolls-Royce

Maria Yuniar Ardhiati
20 Januari 2017, 06:00
Pesawat Garuda
Arief Kamaludin|KATADATA

Pembayaran tersebut dianggap sebagai uang muka yang akan dikembalikan melalui komisi-komisi lainnya jika kesepakatan itu tidak terwujud. Yang jelas, pembayaran dilakukan untuk menjamin komitmen Perantara 1 dalam jual-beli Trent 700.

Pada 31 Januari 1991, seorang pegawai Rolls-Royce mengatakan Garuda sudah hampir pasti membeli pesawat tersebut. Pegawai ini pun menyarankan agar Rolls-Royce berbicara dengan Perantara 1 Perusahaan A serta dua perusahaan yang dikendalikan Perantara Regional (Perantara Regional A dan Perantara Regional B).

Selanjutnya, pada 2 April 1991, kontrak pembelian pesawat A330 ditandatangani. Buah dari itu, dua pembayaran dengan total US$ 2.254.044 diberikan kepada Perantara 1 Perusahaan A secara bertahap pada 15 Mei 1991 dan 13 Juni 1991. (Baca: Kembangkan Industri, Pemerintah Gandeng Rolls Royce dan Siemens)

Perantara 1 juga menerima sejumlah pembayaran. Sebuah memo internal Rolls-Royce tertanggal 17 Desember 1991, yang ditujukan kepada sejumlah pegawai senior menyebutkan, Perantara 1 menganggap pembicaraan terdahulu dengan seorang pegawai merupakan janji untuk menghadiahinya sebuah mobil Rolls-Royce jika kesepakatan pembelian A330 berhasil.

Memo itu menjelaskan mobil tersebut bukan bagian dari kontrak CAA. Meski begitu, Rolls-Royce merasa harus mengembalikan biaya yang sudah dikeluarkan sebisa mungkin. "Melihat masa depan bisnis ini, terutama untuk sektor militer, yang bisa mengalami kesulitan, biayanya tidak akan besar. Saya sedang mencari mobil Silver Spirit II dengan harga terbaik."

Sebuah mobil Rolls-Royce Silver Spirit II pun akhirnya disediakan dan dikirimkan ke Indonesia.

Pada 14 Februari 1996, sebuah memo internal Rolls-Royce berjudul "Penangguhan Biaya Pemasaran", yang dikirimkan kepada seorang pejabat senior di perusahaan itu, menyatakan bahwa belum ada pengiriman mesin meski sejumlah komisi telah dibayarkan.

"[Perantara 1 Perusahaan A] - 1 persen dari US$ 184 juta, yang dibayarkan tiga kali: 25 persen, 25 persen, dan 50 persen. Ia menerima dua pembayaran dengan total US$ 461.147. [Perantara Regional Perusahaan B] - dengan jumlah awal 1,5 persen dari US$ 184 juta, tapi kemudian dinaikkan menjadi sekurangnya US$ 3 juta (setara 1,65 persen). Ia telah menerima dua kali pembayaran dengan total US$ 750 ribu. Jumlahnya naik menjadi US$ 2.979.000. Belum ada pengiriman mesin."

Pada Maret 1996, Garuda mengkonfirmasi hanya akan membeli enam pesawat A330. Artinya, kesepakatan Proyek Trent perlu direvisi. Komisi yang rencananya dibayarkan kepada Perantara 1 Perusahaan A sebesar US$ 4.474.000.

Pada Februari 1997, Rolls-Royce menghentikan kontrak CAA dengan Perantara 1 Perusahaan A, dan menggantinya dengan kontrak CAA baru untuk mesin T700, T800, Dart serta Tay. Enam pesawat A330 dengan mesin Rolls-Royce di dalamnya dikirimkan antara 1996 dan 1998.

Sebagai tambahan dari pembayaran komisi yang dilakukan pada 1991, dua pembayaran dengan total US$ 779.784 diberikan tahun 1997 kepada direktur pelaksana Perantara 1 Perusahaan A. Pemberian komisi ini sebagai bentuk terima kasih atas transaksi penggunaan mesin Rolls-Royce untuk pesawat A330 yang dibeli oleh Garuda.

Namun, dalam dokumen tersebut, SFO tidak menyebutkan identitas para pihak yang terlibat, baik Perantara 1, Perantara 2, Perantara Regional maupun orang yang disebut 'Grup Istana' tersebut. “Investigasi atas keterlibatan individu terus berlangsung,” tulis SFO dalam dokumennya.

Sementara itu, hingga berita ini ditulis, belum diperoleh konfirmasi dari TNI Angkatan Udara sebagai pihak yang oknumnya disebut-sebut dalam dokumen fakta SFO tersebut.

Di sisi lain, Rolls-Royce telah menyampaikan permintaan maaf terkait dengan pengungkapan kasus suap di beberapa negara, termasuk Indonesia. "Perilaku yang ditemukan dalam investigasi SFO dan otoritas lainnya sangatlah tidak bisa diterima dan kami meminta maaf tanpa syarat atas hal itu," ujar Kepala Eksekutif Rolls-Royce, Warren East, dalam sebuah pernyataan seperti dilansir BBC, Kamis (19/1).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...