SKK Migas Akhirnya Restui Produksi Blok Cepu 200 Ribu Barel

Miftah Ardhian
19 September 2016, 15:22
Pengeboran minyak lepas pantai.
KATADATA
Pengeboran minyak lepas pantai.

Target ini lebih tinggi dari usulan pemerintah. Amien mengatakan pihaknya sudah menghitung kemungkinan, risiko, dan hal lainnya terkait target lifting. Dari perhitungan ini, target yang paling realistis adalah 780 ribu bph. Namun, DPR memutuskan targetnya 815 ribu dengan tambahan produksi dari Lapangan Banyu Urip Blok Cepu.

Menurut Amien, meski sudah memperhitungkan peningkatan produksi dari Blok Cepu, belum tentu lifting minyak tahun depan akan mencapai target. “Ada kemungkinan lebih jurangnya. Jadi SKK Migas harus cari-cari cara, kalau ada kekurangan,” ujarnya. (Baca: SKK Migas: Kendala Teknis Jadi Faktor Penghambat Lifting Migas)

SKK Migas baru akan mendetailkan produksi dan cara untuk mengejar target lifting tahun depan pada bulan depan. Ini dilakukan dalam pembahasan rencana kerja dan anggaran kontraktor migas pada 5 Oktober. Sementara hasilnya baru akan diumumkan pada pertengahan Desember tahun ini.

Peningkatan produksi, khususnya di Blok Cepu juga memiliki risiko. Salah satunya beban penggantian biaya operasional migas (cost recovery) yang ditanggung pemerintah bisa membesar. Amien tidak menyangkalnya, tapi dia juga tidak mau menjelaskan apa saja risikonya. "Ya sudah tau sendiri jawabannya," ujarnya.

Sebelumnya operator Blok Cepu ExxonMobil sempat mengusulkan agar puncak produksi minyak di Lapangan Banyu Urip dinaikkan dari 165 ribu bph menjadi 200 ribu bph. Usulan ini pun mendapat dukungan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). (

Meski demikian, SKK Migas menolak usulan ini. Alasannya peningkatan produksi akan menambah biaya yang harus dikeluarkan negara. Sesuai dengan proposal rencana pengembangan (PoD), fasilitas produksi Blok Cepu dibangun dengan kapasitas maksimal 185 bph dengan puncak produksi 165 bph.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...