Tak Ada Proyek Besar, Lifting Minyak Anjlok 40 Persen Hingga 2020

Anggita Rezki Amelia
6 September 2016, 15:18
Rig Migas Lepas Pantai Pertamina Hulu Energi
Katadata

Dua penyebab penurunan lifting Blok Rokan adalah umur yang semakin tua dan penundaan pengembangan NDD Area 14. Ada juga blok migas yang mengalami penurunan alamiah seperti PT Pertamina EP Indonesia di seluruh wilayah kerjanya dari 87.700 bph menjadi 85 ribu bph.

Selain itu, Blok South Natuna Sea B oleh ConocoPhillips Indonesia dari 19.300 bph menjadi 17.400 bph dan PC Ketapan II Ltd di Blok Ketapan dari 16.900 bph menjadi 15.200 bph. Adapun penurunan produksi alamiah BOB Pertamina – Bumi Siak Pusako di Blok CPP dari 11.500 bph menjadi 10.500 bph dan PHE WMO West Madura dari 9.200 bph menjadi 8.100 bph.

(Baca: Lifting Gas Blok Mahakam Diprediksi Turun Tahun Depan)

Medco E&P Rimau di Blok Rimau juga menurun dari 9.000 bph menjadi 5.500 bph. Sedangkan produksi JOB Pertamina-Medco Tomori Sulawesi di Blok Senoro Toili menurun dari 7.200 bph menjadi 6.700 bph.

Di sisi lain, produksi Total E&P Indonesie di Blok Mahakam turun dari 64.300 bph menjadi 52.800 bph akibat pengurangan kegiatan akibat kontrak berakhir. Begitu juga produksi VICO di Blok Sanga-Sanga turun dari 12.800 bph menjadi 8.200 bph. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...