Terganjal Piutang, Pembubaran Petral Kembali Tertunda

Anggita Rezki Amelia
25 Juli 2016, 20:01
Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto
Arief Kamaludin|KATADATA
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto.

Tapi, rencana itu tak terealisasi. Pertamina kemudian menargetkan akan menyelesaikan proses likuidasi pada April 2016. Namun, target tersebut meleset dan berharap rampung pertengahan 2016.

Keputusan membubarkan Petral sesuai dengan lima langkah strategis prioritas Pertamina. Salah satu bagiannya adalah memperkuat fungsi ISC yang ada di Jakarta. Sejak Januari 2015, Pertamina telah memusatkan proses bisnis pengadaan minyak dan produk minyak di fungsi ISC. Berdasarkan hasil evaluasi manajemen selama kuartal I 2015, ISC dianggap berhasil men­jalankan fungsinya dan terbukti menghasilkan efisiensi yang signifikan bagi Pertamina.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, pembubaran Petral memang diharapkan dapat menciptakan efisiensi dan  membuat rantai pasokan minyak bisa lebih efektif. Bahkan Pembubaran Petral diharapkan dapat  menghemat sebesar Rp 8,5 triliun hingga 2017.

Keberadaan Petral memang menjadi polemik. Bahkan Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (Migas) pernah mengungkapkan 14 temuan terkait praktik usaha PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral). Temuan ini mengindikasikan adanya permainan dan praktik bisnis mencurigakan yang dilakukan Petral dalam pengadaan minyak. (Baca: Inilah 14 Temuan Mencurigakan Tentang Petral)

Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri mengatakan temuan tersebut bervariasi. Mulai dari kebocoran spesifikasi produk yang akan ditenderkan, sampai dengan adanya kekuatan tersembunyi yang terlibat dalam proses tender oleh Petral. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...