Konsorsium Bank Asing dan BUMN Danai Proyek Train 3 Tangguh

Anggita Rezki Amelia
20 Juli 2016, 15:56
Tangguh LNG
Arief Kamaludin|KATADATA

Sebelumnya, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi pernah mengatakan porsi pinjaman dengan skema TBS itu tidak mencapai 50 persen dari total nilai investasi proyek Train 3 Tangguh. Artinya, penggunaan skema itu tidak melanggar UU.

Seperti diketahui, pada akhir Juni lalu, SKK Migas akhirnya menyetujui keputusan final investasi proyek pembangunan kilang gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) Tangguh Train III yang diajukan oleh BP Tangguh Berau Ltd. Persetujuan itu ditandai oleh penyerahan empat dokumen dari Kepala SKK Migas kepada BP Regional President Asia Pacific Christina Verchere.

Empat dokumen tersebut yakni persetujuan nilai autorization for expenditure (AFE) untuk pembangunan kilang LNG Train 3 baik untuk fasilitas darat dan lepas pantai. Kedua, persetujuan penunjukan pelaksana proyek (EPC Award) untuk pembangunan kilang LNG dan fasilitas gas lepas pantai (platform dan pipa penyalur). Ketiga, persetujuan pasokan gas untuk pabrik pupuk di Papua. Keempat, persetujuan pembiayaan kilang LNG.

(Baca: BP Turunkan Harga, PLN Borong Gas Tangguh Train 3)

Nilai investasi proyek tersebut US$ 8 miliar, lebih rendah dari rencana sebelumnya yakni US$ 12 miliar.

Ini karena penurunan harga jasa, seperti pekerjaan Engineering Procurement Construction (EPC), akibat harga minyak dunia yang rendah.

Jika sesuai target, pengoperasian kilang ini bisa dimulai 2020. Dengan begitu, proyek ini diproyeksikan menyumbang tambahan 3,8 juta ton per tahun atau million tons per annum (mtpa) terhadap kapasitas produksi Kilang LNG Tangguh. Jadi, total kapasitas tiga kilang Tangguh akan mencapai 11,4 mtpa.

Sebanyak 75 persen produksi gas dari Train III ini nantinya akan disalurkan ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Ini untuk mendukung megaproyek listrik 35.000 megawatt.

Proyek Kilang LNG Tangguh Train-3 dioperasikan oleh BP Berau Ltd sebagai kontraktor mitra utama SKK Migas yang memegang saham mayoritas, yakni 37,16 persen. Terdapat enam kontraktor mitra Tangguh lainnya yang digandeng BP,  yakni: MI Berau BV (16,3 persen), CNOOC Muturi Ltd (13,9 persen), Nippon Oil Exploration (Berau) Ltd (12,2 persen), KG Berau/KG Wiriagar (10 persen), Indonesia Natural Gas Resources Muturi Inc (7,35 persen), dan Talisman Wiriagar Overseas Ltd (3,1 persen).

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...