Hadapi Minyak Murah, Kontraktor Migas Perlu Terobosan Teknologi

Anggita Rezki Amelia
24 Mei 2016, 19:39
Migas Asing
Katadata

Selain itu, beberapa teknologi yang dimiliki GE dapat mengetahui sumber migas yang ada di perut bumi. Jadi, dapat meningkatkan penemuan cadangan migas, yang saat ini rata-rata penemuan kembali cadangan minyak Indonesia dibandingkan konsumsi sebesar 35 persen. Dengan begitu, dapat menambah produksi minyak sebesar 80 miliar barel atau setara dengan produksi minyak global selama kurang lebih tiga tahun. 

Saat ini, menurut Iwan, GE Oil and Gas bekerjasama dengan sejumlah kontraktor menggunakan berbagai teknologi di Kilang Arun, Aceh, dan Kilang Badak di Kalimantan Timur.  Tidak hanya itu, GE tengah bekerja sama dengan BP Indonesia untuk industrialisasi digital di Tangguh, Papua. Termasuk dengan Pertamina di Blok Simenggaris. “Dalam pengembangan bisnisnya kami tetap memberdayakan konten lokal,” ujar Iwan.

Di tengah tren harga minyak yang rendah saat ini, kontraktor migas terkesan enggan melakukan banyak eksplorasi. Bahkan, kontraktor malah semakin mengurangi kegiatan untuk mencari sumber-sumber migas baru. (Baca: Eksplorasi Minim, Cadangan Minyak Turun Hampir Empat Persen)

Minimnya eksplorasi terlihat dari penurunan dalam pengeboran sumur eksplorasi. Berdasarkan data Kementerian ESDM, tahun lalu hanya ada pengeboran 52 sumur yang menghasilkan 15 temuan cadangan baru. Padahal, pada 2014 ada 83 sumur yang dibor dengan 25 temuan cadangan migas.

Tahun lalu, jumlah pengeboran semakin rendah bila dibandingkan rata-rata pengeboran pada periode 2011-2013 yang mencapai 104 sumur. Survei seismik 2 D dan 3 D juga hanya 7.281 survei. Padahal, tahun sebelumnya ada sebanyak 14.414 survei. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...