Pemerintah Tidak Akan Perpanjang Kontrak Gas Jangka Panjang

Arnold Sirait
17 Februari 2016, 17:30
migas
KATADATA
migas

Tanpa adanya infrastruktur tersebut, gas yang akan dialokasikan untuk dalam negeri pun tidak akan terserap. Tahun ini saja, Kementerian ESDM memprediksi ada 10,40 kargo gas yang tidak dapat terserap. Kargo tersebut berasal dari Kilang Bontang di Kalimantan Timur.   

Dalam catatan neraca LNG 2016 kementerian ESDM, selama 2016, Kilang Bontang akan memproduksi 152 kargo LNG. Dari 152 kargo yang berasal dari Kilang Bontang, 90,60 kargo untuk ekspor yang sudah berkontrak dan 17 kargo untuk domestik yang sudah berkontrak. Dari sisa kargo yang sudah berkontrak tersebut, sebanyak 14,50 kargo akan dijual ke domestik. Dari perhitungan tersebut tersisa 30,40 kargo yang tidak terserap. Tapi dari 30,40 kargo yang tidak terserap, sebanyak 20,00 kargo diusulkan untuk diekspor. Sisanya ada 10,40 kargo yang tidak laku terjual. (Baca: Pemerintah Hapus Batasan Alokasi Gas Dalam Negeri)

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM I.G.N Wiratmaja Puja akan mencoba mencari pembeli untuk kargo yang tidak laku itu. Tapi jika tidak laku juga maka pemerintah akan menjualnya ke pasar spot. Konsekuensinya, harga kargo LNG akan lebih murah. "Harganya sangat tergantung pasar saat itu," ujar Wiratmaja kepada Katadata, Rabu (18/2). 

Selain dari Kilang Bontang, gas LNG juga dihasilkan dari Kilang Tangguh di Papua. Untuk 2016, Kilang Tangguh akan memproduksi 115 kargo. Dari total kargo yang diproduksi Tangguh, diprediksi akan laku semua. 

Neraca Gas 2016
Neraca Gas 2016 (Kementerian ESDM)

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...