BPPT Pesimistis Target Bauran Energi Baru Terbarukan Tercapai

Safrezi Fitra
3 November 2015, 20:13
biodiesel
Katadata | Arief Kamaludin

Masalah minimnya bahan baku menjadi kendala dan membuat pengembangan EBT sulit dilakukan dengan cepat. Adiarso mencontohkan pengembangan bahan bakar nabati (biofuel) yang masih mengandalkan minyak sawit (CPO). Bahan bakar nabati lain seperti bioethanol, sulit berkembang. Namun, karena tingkat keekonomiannya dinilai masih rendah, industri pun belum berani mengembangkannya.

Pemerintah telah menargetkan peran biofuel semakin besar, salah satunya dengan kebijakan penggunaan biodiesel 20 persen (B20) tahun depan. Selain itu pengembangan panas bumi yang potensinya sangat besar, dan paling strategis.

Ketua Komisi VII DPR Kardaya Warnika juga meragukan pemerintah bisa menjalankan program energi hingga masa kerjanya berakhir pada 2019. Pengembangan energi yang paling mungkin adalah EBT yang paling mudah dan cepat. (Baca: Komisi VII Akan Revisi Kebijakan Energi Nasional)

“Karena 2019 itu cuma 3-4 tahun dari sekarang. Mengembangkan energi apa saja sudah telat, kecuali EBT. Karena koservasi itu mudah dan cepat," ujarnya.

Dari data yang dirangkum BPPT, total penyediaan energi primer untuk memenuhi kebutuhan energi berkelanjutan meningkat 8 kali lipat, dengan laju pertumbuhan rata-rata 5,7 persen per tahun. Total energi primer mencapai 1,179 juta setara barel minyak (2013) menjadi 9,281 juta setara barel minyak di tahun 2050. Jumlah tersebut terdiri dari 45,5 persen batubara, minyak bumi (BBM) 27,7 persen, gas bumi 15,1 persen, dan EBT 11,7 persen.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...