Pemerintah: Kartu Prakerja Jadi Bansos selama Pandemi Corona

Rizky Alika
21 April 2020, 13:46
bantuan sosial, pemerintah, kartu prakerja, corona, covid-19
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta, Senin (20/4/2020). Kartu Prakerja dinilai tak tepat sasaran bagi masyarakat terdampak Covid-19.

Lebih lanjut, Rudy mengatakan, pemerintah akan mengembalikan fokus kartu prakerja pada pengembangan kompetensi ketika pandemi usai. Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani menilai program kartu prakerja tidak tepat sasaran bagi karyawan sektor perhotelan.

Menurut Hariyadi, karyawan perhotelan dan restoran lebih membutuhkan jaringan pengamanan sosial. Selain itu, karyawan hotel dan restoran memerlukan pelatihan yang diselenggarakan secara intens dan rutin.

"Kami juga menjadi sektor yang paling banyak tersertifikasi karyawannya. Jadi bukannya mau menafikan pelatihan," kata Hariyadi dalam sebuah video conference, Kamis (16/4).

Ia mengatakan, PHRI tidak menolak adanya program Kartu Prakerja, hanya saja program tersebut dinilai belum tentu sesuai dengan kondisi karyawan di setiap sektor ekonomi.

Dalam kesempatan terpisah, Hariyadi juga menyebutkan pekerja buruh yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) relatif besar. Para korban PHK tersebut dinilai telah memiliki kemampuan yang tinggi lantaran telah bekerja dalam waktu lama.

Oleh karena itu, pekerja tersebut lebih tepat diberikan jaring pengaman sosial untuk memenuhi tanggungan keluarganya, ketimbang diberikan pelatihan. "Orang yang terkena PHK ini dampaknya luar biasa," katanya dalam acara Ngobrol Tempo, Kamis (16/4).

Pemerintah menetapkan peserta yang terpilih mendapatkan Kartu Prakerja menerima total bantuan sebesar Rp 3,55 juta per orang. Keuntungan yang diberikan tidak berulang atau hanya sekali bagi setiap peserta.

Rinciannya, Rp 1 juta untuk pelatihan dan uang saku per bulan Rp 600.000 selama empat bulan. Sisanya, Rp 150.000 dialokasikan untuk survei kerja yang dibayarkan langsung ke lembaga pelatihan.

Nantinya, peserta akan mendapat beragam pelatihan dan yang diberikan secara bertahap. Pelatihan yang diberikan beragam, seperti pembukuan, memasak, cara mengelola utang, mendapatkan kredit, berjualan online, teknik berbicara di depan umum, hingga barista.

(Baca: Tantangan Berat Atasi Gelombang Pengangguran Akibat Corona)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...