PSBB Belum Optimal, Pakar Ragukan Prediksi Jokowi Soal Puncak Corona

Dimas Jarot Bayu
23 April 2020, 14:50
virus corona, jokowi, psbb
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz
Petugas saat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kawasan Glodok, Jakarta, Kamis (23/4/2020). Pakar Epidemiologi UI dr Pandu Riono meragukan puncak penyebaran virus corona terjadi Mei.

Tak hanya itu, PSBB harus terus dipantau dan dievaluasi agar berjalan efektif. Edukasi kepada masyarakat juga harus gencar dilakukan pemerintah. “Apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan itu harus terus menerus disampaikan.

Lebih lanjut, Pandu mendesak pemerintah bisa mempercepat dan memasifkan pemeriksaan corona dengan metode polymerase chain reaction (PCR). Untuk bisa melakukan hal tersebut, pemerintah harus menyiapkan kebutuhan reagen untuk pemeriksaan PCR. “Dukungan supaya laboratorium itu jalan harus disiapkan,” kata Pandu.

Sedangkan peneliti dari Eijkman-Oxford Clinical Research Unit Iqbal Elyazar menunggu efektivitas larangan mudik terhadap menyebarnya corona. Selain itu ia mengatakan jumlah pemeriksaan spesimen juga menjadi salah satu faktor penting terungkapnya kasus positif.

“Indikator ini penting. Apalagi sebenarnya kita berada di fase eksponensial dan masih di lereng, belum sampai puncak,” kata Iqbal dalam sebuah diskusi virtual beberapa hari lalu.

Jokowi sebelumnya memprediksi penyebaran corona akan mencapai puncaknya pada akhir Mei 2020. Setelah itu, penyebaran corona akan melandai hingga Juli 2020.

“Tetapi dengan catatan masyarakat memiliki kedisiplinan yang kuat,” kata Jokowi dalam wawancara eksklusif di Mata Najwa yang disiarkan Trans7, Rabu (22/4/2020) malam.

(Baca: BNPB Prediksi PSBB Masih Berlangsung hingga Juni 2020)

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...