PSBB Efektif, Pakar Prediksi Corona di Jakarta Mereda Jelang Lebaran

Dimas Jarot Bayu
28 April 2020, 15:32
psbb, jakarta, virus corona
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Jalan Sudirman - Thamrin tampak lenggang saat Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB), Senin (13/4/2020). Jumlah kasus positif Covid-19 di jakarta terus menurun sejak 21 April 2020.

Meski Jakarta berpotensi terlepas dari pandemi lebih cepat dari daerah lain, namun Pandu menganggap bahaya corona tetap mengintai. Pasalnya wilayah sekitarnya belum tentu mengalami penurunan kasus bersamaan.

“Kalau misalnya Bogor (masih) bermasalah, kan kacau juga. Seharusnya pemerintah melihatnya jernih, secara satu kesatuan,” kata dia.

Potensi Episentrum Baru

Penurunan jumlah kasus positif di Jakarta sudah tentu menjadi kabar baik. Meski demikian, pemerintah juga perlu memantau penularan corona yang semakin meningkat di daerah lain karena mereka berpeluang menjadi episentrum baru Covid-19.

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman memperkirakan kemunculan episentrum baru penyebaran corona di Indonesia akan memiliki kurva waktu yang berbeda-beda. Hal tersebut mengingat waktu terjadinya kasus awal di tiap wilayah Indonesia tak sama. 

"Terkait episentrum, Indonesia memang akan memiliki variasi episentrum," kata Dicky Budiman kepada Katadata.co.id, Selasa (28/4).

Adapun, dia menyebut episentrum baru penyebaran corona ini akan berada di wilayah Jawa. Prediksi Dicky ini sebagaimana hasil riset yang dipublikasikan lembaga Alvara Research Center pada akhir pekan lalu.

Meski menurun di Jakarta, Alvara mencatat penambahan kasus positif corona secara harian paling tinggi ada di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Karenanya, ketiga provinsi dengan jumlah penduduk besar dan tingkat kepadatan tinggi itu berpotensi jadi episentrum baru penyebaran corona.

Dalam studi tersebut, pemerintah diminta waspada atas potensi munculnya episentrum baru penyebaran corona di luar DKI. Sebab, penanganan dan kondisi fasilitas medis di daerah belum tentu sebaik di Jakarta.

Sedangkan Pandu menilai pemerintah seharusnya menerapkan PSBB secara nasional guna menekan laju penyebaran corona. Apalagi menurutnya  penyebaran penyakit tersebut sudah berbasis komunitas dan tak lagi mengenal batas-batas wilayah. "Maka tidak perlu lagi ada zona hijau dan zona merah," kata Pandu.

(Baca: Kemenperin Berikan Izin Operasi 14.533 Perusahaan Selama PSBB di Jawa)

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...