Setelah Jakarta, Menengok Persiapan PSBB Masa Transisi di Surabaya

Pingit Aria
9 Juni 2020, 17:41
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (ketiga kanan) meninjau dapur umum di Sidoarjo yang menjadi bagian dari PSBB Surabaya Raya, Rabu (6/5/2020).
ANTARA FOTO/Umarul Faruq/foc.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (ketiga kanan) meninjau dapur umum di Sidoarjo yang menjadi bagian dari PSBB Surabaya Raya, Rabu (6/5/2020).

Tidak ada detail tanggal dan protokol pembukaan kegiatan usaha di Surabaya. Sebab, berbeda dengan Jakarta, kegiatan usaha termasuk perkantoran dan pusat-pusat perbelanjaan di Surabaya tetap buka selama PSBB.

Untuk meninjau kesiapan masyarakat di masa transisi, Khofifah bersama Kapolda Jatim Irjen Pol M Fadil Imran, dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah meninjau pasar tangguh dan kampung tangguh di Gresik. 

RAZIA PELANGGAR PSBB SURABAYA RAYA
RAZIA PELANGGAR PSBB SURABAYA RAYA (ANTARA FOTO/Umarul Faruq/pras.)

Pasar yang mereka kunjungi adalah Pasar Tradisional Pondok Permata Suci, Kecamatan Manyar, Gresik. Pada kunjungan tersebut, Khofifah menyempatkan diri berkeliling pasar sambil menyaksikan aktivitas perdagangan.

Secara umum, Khofifah mengapresiasi para pedagang dan pembeli di pasar tersebut karena telah menerapkan protokol kesehatan, yakni dengan menjaga jarak fisik minimal 1 meter. Mereka juga disiplin menggunakan masker maupun pelindung muka atau face shield.

Khofifah pun meminta jajarannya untuk mengawal kegiatan di pasar-pasar tradisional agar pedagang dan pembeli tetap memakai masker. “Sebaiknya pedagang menggunakan face shield untuk perlindungan mereka, sehingga pedagangan tetap berjalan dan semuanya juga terlindungi,” kata Khofifah dalam keterangan tertulis.

(Baca: Kasus di Jatim Terus Meningkat, Khofifah Bentuk Tim Pemburu OTG Corona)

Dia menekankan, ada enam indikator yang harus diperhatikan saat pemerintah mulai melonggarkan pembatasan, menurt Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). Keenam indikator itu adalah: 

  1. Transmisi COVID-19 dapat dikontrol. Rate of transmission (RT) angka reproduksi efektif setelah intervensi di bawah 1.
  2. Kapasitas sistem kesehatan dan kesehatan masyarakat termasuk rumah sakit harus tersedia. Sistem tersebut terdiri atas proses identifikasi, tes, pelacakan kontak, isolasi, dan karantina.
  3. Minimalisasi resiko pandemi Covid-19 dengan asesmen risiko.
  4. Penegakan protokol kesehatan di fasilitas publik dan lingkungan kerja.
  5. Pengelolaan kasus impor dan komorbid (penyakit penyerta) dilakukan dengan baik.
  6. Melibatkan partisipasi dan keterlibatan publik dalam pengendalian pandemi.

Soal kesiapan masa transisi di Gresik, imbuh Khofifah, sudah mulai dilakukan sejumlah penguatan. Di antaranya adalah penguatan Kampung Tangguh. Awalnya Kampung Tangguh ini berbasis desa. Namun saat ini program tersebut berbasis RW agar lebih dekat warga.

Selain itu, agar lebih disiplin menjalankan protokol kesehatan, program Kampung Tangguh ini juga dikawal oleh Kapolda Jawa Timur serta Pangdam V/Brawijaya.  “Pengawalan kedisiplinan menjadi bagian yang sangat penting, supaya tidak ada second wave atau gelombang kedua Covid-19,” ujarnya.

(Baca: Rekor Tambahan Kasus Covid-19, Daerah-daerah Ini Disorot Gugus Tugas)

Usai meninjau Pondok Permata Suci, Khofifah dan rombongan juga meninjau pelaksanaan Kampung Tangguh di RT 1 RW 8 Desa Petiken, Kecamatan Driyorejo, Gresik. Khofifah meninjau lokasi ruang isolasi, ruang observasi, serta lumbung pangan warga di kampung itu. 

Ia menyatakan, Kampung Tangguh ini akan menjadi basis pelaksanaan new normal. Selain itu, Kampung Tangguh di suatu RW akan turut menopang pencegahan dan penanganan Covid-19 di RW lainnya. “Kemarin role model-nya di Malang Raya, selanjutnya di kembangkan di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik,” kata Khofifah.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...