KSAD Sebut Secapa AD Tetap Gelar Pelatihan meski Jadi Klaster Baru
Kepala Staf TNI Angkatan Darat atau KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan kegiatan pendidikan di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) tetap berlanjut. Meskipun, sekitar 1.200 siswanya dinyatakan positif Covid-19.
Menurut Andika, pelatihan tetap dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. "Kami isolasi tapi bukan di dalam barak saja, tetap keluar (barak). Setiap mereka dibelikan obat, diawasi saat istirahat juga," kata Andika di Markas Kodam III/Siliwangi, Kota Bandung, seperti dikutip dari Antara pada Sabtu (11/7).
Selain itu, lanjut Andika, para petugas pendidik tetap mengawasi dan memastikan para siswa tidur saat malam hari. Hal itu untuk menjaga stamina tetap baik meski terinfeksi COVID-19.
"Setelah itu mereka juga olahraga, membuat mereka kelelahan," kata dia.
(Baca: Pakai Istilah New Normal, Masyarakat Justru Langgar Protokol Covid-19)
Menurut Andika, pelatihan tetap dilaksanakan hingga kurikulum seelsai karena para siswa bersama staf yang dikarantina tidak mengalami gejala. Namun, pembatasan ketat tetap dijalankan agar mereka yang positif tidak berkontak dengan siswa yang negatif.
"Positif itu diagnosa, tapi secara realita mereka tidak merasakan apa-apa. Tapi tetap mereka dibatasi," kata dia.
Saat ini, kata KSAD, proses pendidikan di Secapa AD sudah memasuki tahapan akhir kurikulum. Jika mengikuti jadwal pendidikan, para siswa bakal menyelesaikan pendidikan di Secapa DP pada Juli 2020.
"Ini merupakan pekan-pekan terakhir sebelum ditutup pendidikannya, yang rencananya akhir bulan ini," kata dia.
Awal Mula Siswa Secapa AD Terinfeksi Covid-19
Lebih lanjut, Andika menjelaskan, terbentuk klaster baru penyebaran Covid-19 di Secapa AD bermula dari ketidaksengajaan. Awalnya, adanya dua orang siswa calon perwira yang berobat ke Rumah Sakit Dustira TNI AD di Cimahi.
Dari kunjungan ke rumah sakit itu, mereka berdua mengikuti tes pemeriksaan Covid-19. "Yang satu keluhan karena bisul, berarti demam karena adanya infeksi, dan satu lagi masalah tulang belakang. Tapi ternyata mereka swab test dan positif," kata Andika.
Atas temuan tersebut ia memerintahkan seluruh siswa dan staf yang ada di Secapa AD untuk melaksanakan rapid test. Hasilnya ditemukan 187 orang di lembaga pendidikan militer itu dinyatakan reaktif.
Namun belum sampai di situ, untuk lebih meyakinkan penyebaran virus corona, seluruh siswa dan staf Secapa AD harus tes usap Covid-19. Berdasarkan tes usap, yang ditindaklanjuti dengan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction, ditemukan sekitar 1.200 personel TNI di Secapa yang dinyatakan terinfeksi COVID-19.
(Baca: Kasus Covid-19 Bertambah 1.671 Orang, Tertinggi di Jatim & DKI Jakarta)
Dengan begitu, ada 1.280 personel yang positif COVID-19 di Secapa AD. Di antaranya, 991 personel berstatus siswa, dan 289 staf beserta anggota keluarga dari staf.
Namun ia memastikan, mayoritas personel yang positif Covid-19 itu tanpa gejala apapun. Hanya sedikit personel yang dirawat karena bergejala ataupun mengidap penyakit lainnya.
Sejauh ini, kata dia, ada 16 personel yang masih dirawat di Rumah Sakit Dustira. Adapula satu siswa yang sempat dirawat telah dinyatakan negatif meski belum diizinkan pulang.
"Semuanya sudah tidak merasakan gejala apapun, satu negatif tetap di sana karena memang masalah TBC atau paru-paru," kata Andika.