Cegah Kebakaran Hutan Gambut Papua, BRG Gandeng Masyarakat Adat

Image title
Oleh Ekarina
14 Juli 2020, 06:00
Cegah Kebakaran Hutan Gambut Papua, BRG Gandeng Masyarakat Adat.
ANTARA FOTO/ManggalaAqni/Jj
Foto udara, kepulan asap di lokasi kebakaran lahan gambut yang masuk di areal perkebunan kelapa sawit. Badan Restorasi Gambut targetkan pengurangan kebakaran hutan gambut lewat kolaborasi dengan masyarakat setempat.

Oleh sebab itu, dia menilai pembelajaran kampung peduli gambut menjadi contoh tentang peran masyarakat adat agar dapat terlibat aktif dalam merancang wilayah adat yang berkarakteristik ekosistem gambut. Sejak 2017 hingga saat ini sudah terdapat 8 kampung yang menjadi lokasi intervensi Program Desa Peduli Gambut, yang mana program ini antara lain tersebar Distrik Kurik, Kabupaten Merauke dan Distrik Obaa, Kabupaten Mappi.

“Rawa gambut masih belum banyak potensi, masyarakat pun masih belum memiliki pengetahuan banyak untuk mengelola ini untuk masa depan. Tantangan ini kami hadapi dengan pemetaan wilayah," katanya.

(Baca: 1,6 Juta Ha Lahan Gambut Terbakar, 63% Terkait Izin Konsesi Sawit)

Sementara itu, Project Manager Desa Peduli Gambut dari Lembaga Kemitraan, Yesaya Hardyanto mengatakan di Papua bagian selatan, khususnya di Kabupaten Merauke dan Mappi penguatan proses pelembagaan tata kelola kampung diamanatkan oleh UU Desa No .6/2014.

"Penguatan ini diintrodusir dengan mengadaptasi pendekatan kultural dan adat berbasis kolektivisme marga baik di kampung asli maupun transmigran dalam mendorong isu-isu pengelolaan sumberdaya alam," katanya.

Sedangkan Perkumpulan terbatas untuk Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat Adat (PTPPMA) Naomi Marasian menambahkan, dalam penyusunan perencanaan lanskap gambut pemerintah kampung di wilayah adat Suku Yaqay, pemetaan menjadi kunci utama alat pengorganisasian wilayah adat.

Karena kedekatan masyarakat adat dengan lanskap ekosistem gambut terlihat dari beragam diksi yang komunitas gunakan dalam pemanfaatan ekosistem gambut.

"Proses-proses pembangunan perlu menempatkan komunitas adat sebagai ruang dialog yang aktif, semua masyarakat perlu memahami proses dan mekanisme perencanaan kampung sesuai kebutuhan komunal di lanskap ekosistem gambut," ujarnya.

Adapun databoks berikut menggambarkan 10 provinsi dengan kebakaran lahan dan hutan terluas di Indonesia sepanjang 2019. Kalimantan Tengah merupakan provinsi dengan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terluas sepanjang 2019.

Berdasarkan data SiPongi Karhutla Monitoring Sistem, luas karhutla di pronvinsi dengan ibu kota Palangkaraya sepanjang tahun lalu mencapai 134 ribu ha. Sementara, di urutan kedua adalah Kalimantan Barat dengan karhutla seluas 127 ribu ha, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) di urutan ketiga dengan luas 119 ha.

Dari 10 provinsi dengan karhutla terluas, empat di antaranya berada di Kalimantan, tiga di Sumatera, dua di Nusa Tenggara, dan satu di Papua.

 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...