BI Antisipasi Dampak Berbagi Beban Biaya Pemulihan Ekonomi

Rizky Alika
20 Juli 2020, 16:26
Ilustrasi, logo Bank Indonesia (BI). BI menyatakan, telah mengantisipasi dampak yang timbul dari kebijakan berbagi beban biaya pemulihan ekonomi dengan pemerintah.
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi, logo Bank Indonesia (BI). BI menyatakan, telah mengantisipasi dampak yang timbul dari kebijakan berbagi beban biaya pemulihan ekonomi dengan pemerintah.

"Kami akan mendorong market menggunakan instrumen DNDF dan hedging untuk menghindari risiko pelemahan rupiah," ujarnya.

Sementara itu, Mantan Menteri Keuangan 2013-2014 Chatib Basri mengatakan, burden sharing telah diterima oleh pasar. Namun, ada hal yang harus diperhatikan oleh BI dan pemerintah lantaran ada kegelisahan oleh pelaku pasar.

"Kalau bunga diturunkan, beban burden sharing BI kecil. Tapi mengorbankan exchange rate itu membuat market jittery atau gelisah," kata Chatib.

Selain itu, pelaku pasar mengkhawatirkan kasus positif covid-19 di Indonesia yang saat ini lebih tinggi dari Tiongkok, namun dengan jumlah tes yang lebih rendah.

Ia mencatat, kasus positif virus corona di Tiongkok mencapai 83.000 orang dengan jumlah tes sekitar 90 juta orang. Sementara, Indonesia memiliki jumlah kasus sekitar 84.000 orang, dengan jumlah tes sekitar 697.000 orang.

"Kekhawatiran soal makin seriusnya kasus Covid-19 di Indonesia, akan membuat pasar makin gelisah," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...