Keluar dari Jebakan Kelas Menengah, RI Perlu Potong Rente Barang Impor

Rizky Alika
12 Agustus 2020, 16:01
impor, pendapatan, kelas menengah
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Ilustrasi, sebuah kapal bermuatan peti kemas di Pelabuhan Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (24/6/2020). Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyebut Indonesia bisa keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah dengan menghapus rente barang impor.

Sejauh ini, lanjut dia, Indonesia hanya menjadi pusat perakitan yang hanya memiliki nilai tambah rendah atau hanya menjadi pasar. "Bukan menjadi pusat produksi," katanya.

Adapun, kategori negara berpendapatan menengah ke atas menurut Bank Dunia, yakni memiliki Penghasilan Nasional Bruto (PNB/GNI) sekitar US$ 4.046-US$ 12.535. Sedangkan PNB Indonesia hanya US$ 4.050 pada Juli 2020. Itu artinya, Indonesia berada di batas bawah kategori negara berpenghasilan menengah atas.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya menjelaskan bahwa negara yang terjerat dalam jebakan negara berpendapatan menengah biasanya tidak bisa menaikkan kualitas sumber daya manusianya. Selain itu, negara tersebut juga masih tertinggal dari segi infrastruktur dan inovasi teknologi.

Oleh karena itu, pemerintah terus berusaha untuk mengalokasikan dana guna meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia. Hal tersebut dilakukan melalui pendidikan, kesehatan, hingga jaminan sosial.

"Itu semua belanja, itu semua investasi," ujarnya.

Bagaimanapun, ia mengatakan bahwa anggaran yang banyak tak selalu bisa mendorong suatu negara bisa naik menjadi negara berpendapatan tinggi. Sebab, ada juga beberapa negara yang banyak membelanjakan uangnya tetapi tidak membuahkan hasil. Hal tersebut dinilainya menjadi tantangan tersendiri bagi seorang bendahara negara.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...