'Flexible Hours' Dorong Partisipasi Perempuan di Dunia Kerja

Arie Mega Prastiwi
Oleh Arie Mega Prastiwi - Tim Publikasi Katadata
8 September 2020, 20:25
'Flexible Hours' Dorong Partisipasi Perempuan di Dunia Kerja
123rf.com

Kesetaraan Gender di Perusahaan

Senada dengan riset IBCWE dan ekosistem yang disediakan Danone, Executive Vice President Gajah Tunggal Group Catharina Widjaja  menekankan  perempuan perlu didorong keberlanjutannya bukan hanya dalam konsep keterwakilan tetapi pihak setara untuk berkembang dan disiapkan ekosistem yang memadai.

Meski begitu, Catharina mengaku sulit mengimbangi komposisi karyawan perumpuan di lingkup perusahaan, khususnya di lokasi pabrik.  Saat menerima karyawan bekerja, perusahaan tidak membeda-bedakan. Namun, kebanyakan pelamar justru laki-laki. “Ini memang perusahaan high manufacturing dan perempuan umumnya kurang mendukung bekerja di lokasi ini akibat situasi sosial pabrik," ujar Catharina. 

Maka dari itu, untuk mengimbangi, karyawan perempuan ditempatkan di kantor pusat, manajemen atau retail.

“Pekerja perempuan di perusahaan lebih banyak di posisi management, agar dia bisa meng-encourage dan menjadi carrier ladder bagi perempuan lainnya,” kata Catharina. Dia menekankan, untuk mencapai hal itu, perempuan juga harus didukung lewat pendidikan yang inklusif.

Sementara itu, Dedie juga menambahkan, Danone mendukung kesetaraan gender, dengan didukung adanya pilar keragaman inklusif perusahaan secara global. Targetnya, ada 30 persen perempuan di level eksekutif dan 42 persen level direktur perseroan.

Adapun IBCWE dan Investing in Women terus berupaya mendorong terciptanya kesetaraan gender di lingkungan kerja. Salah satunya adalah dengan menerapkan GEARS (Gender Equality Assesment Results and Strategies) di sejumlah perusahaan di Indonesia mulai tahun ini.

Maya Juwita mengatakan, selain di Indonesia, GEARS juga mulai diimplementasikan di Filipina, Vietnam, dan Myanmar.

"Langkah ini diharapkan akan memberikan gambaran komparatif bagaimana kondisi kesetaraan gender di perusahaan di keempat negara," kata Maya seperti dikutip Antara 8 September 2020.

Hasil asesmen ini, lanjutnya, akan menjadi dasar penentuan peta jalan yang mengarahkan perusahaan pada kondisi kerja berbasis kesetaraan gender.

"Hal ini tentunya untuk mempromosikan kesetaraan gender di tempat kerja serta berkomitmen dan berkontribusi kepada pemberdayaan ekonomi perempuan," ucapnya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jabatan manajer di perusahaan-perusahaan Indonesia masih didominasi laki-laki. Dalam tiga tahun terakhir, angka tertinggi ada di 2016 sebesar 75,83 persen. Sebaliknya, hanya 24,17 persen jabatan manajer yang diisi oleh perempuan.

Meskipun laki-laki masih mendominasi jabatan manajer, namun jumlahnya mulai berkurang perlahan pada 2017 dan 2018. Masing-masing sebesar 73,37 persen dan 71,03 persen. Kepercayaan terhadap perempuan untuk mengemban tugas sebagai manajer pun bertambah. Pada 2017 sebanyak 26,63 persen perempuan menjabat sebagai manajer. Tahun berikutnya naik menjadi 28,97 persen.

Riset McKinsey 2018 menyebutkan kesetaraan gender mampu mendongkrak Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan Indonesia sebanyak US$135 miliar pada 2025. Kesetaraan gender perlu dukungan dari beragam pihak, baik pemerintah, swasta, dan individu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...