Soroti Kegaduhan PSBB Jakarta, Mahfud MD Salahkan Tata Kata Anies

Happy Fajrian
13 September 2020, 11:10
psbb total jakarta, mahfud md, anies baswedan
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Penolakan Menteri

Sejumlah menteri dalam kabinet Presiden Joko Widodo pun menyayangkan kebijakan Anies. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, misalnya, mengatakan bahwa PSBB DKI akan mempengaruhi kinerja manufaktur di Indonesia.

Dia khawatir industri yang sudah bergeliat akan kembali tertekan. “Apalagi kalau diikuti provinsi lain,” ujar Agus yang juga mengakui bahwa masalah kesehatan merupakan hal yang tidak bisa ditawar-tawar.

Sementara Menteri Perdagangan Agus Suparmanto meminta agar PSBB yang bertujuan untuk membatasi ruang gerak manusia itu jangan sampai mengganggu arus barang. “Ini agar rantai pasok tidak terganggu,” kata dia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai pengumuman Anies tersebut menimbulkan ketidakpastian pasar. Hal ini langsung direspon oleh pasar saham dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang anjlok lebih 5% pada Kamis (10/9).

“Sebenarnya kinerja pasar keuangan sudah menuju ke arah positif sejak beberapa pekan terakhir dibandingkan April. Indeks saham sektoral menguat pada sebagian besar sektor dengan variasi kenaikan hingga di atas 20%,” kata Airlangga.

Untuk meminimalisir dampak ekonomi, Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar pun menyarankan agar pemerintah provinsi dapat memberikan pengecualian PSBB terhadap industri manufaktur atau sektor usaha yang taat pada protokol kesehatan.

“Pengusaha bisa saja mengatur agar pekerjanya dapat meminimalisir kontak dengan orang lain, misalnya dengan tidak menggunakan transportasi umum. Jadi didorong saja ke Pemprov DKI untuk melakukan pengecualian,” ujarnya.

Dia beralasan, aspek kesehatan dan ekonomi sama pentingnya dalam penanganan pandemi. Covid-19 bisa membunuh manusia, sama halnya dengan kejatuhan ekonomi yang juga bisa membunuh kehidupan.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...