Surati Terawan, IDI Minta Vaksinasi Covid-19 Tak Buru-buru

Rizky Alika
22 Oktober 2020, 14:37
Ilustrasi Vaksin
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww.

Secara terpisah, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) pun menyurati Daeng terkait vaksin Covid-19. Surat tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum PDPI Agus Dwi Susanto dan Ketua Pokja Bidang Infeksi PDPI Erlina Burhan.

Dalam surat bertanggal 21 Oktober tersebut, PDPI menyatakan dukungannya dalam inisiasi dan pengadaan vaksin Covid-19 di Indonesia. Namun, PDPI megimbau setiap jenis vaksin yang masuk ke Tanah Air harus melewati uji klinis pada populasi Indonesia sebelum disuntikan.

PDPI juga mengimbau, setiap vaksin yang digunakan sudah mendapatkan persetujuan dari BPOM. Di sisi lain, Kemenkes juga dinilai perlu untuk menyampaikan syarat-syarat terkait indikasi penerima vaksin yang resmi dari pemerintah.

Selain itu, PDP juga memohon kepada PB IDI agar dapat membuat panduan atau pedoman pemberian vaksin Covid-19 yang dapat menjadi pegangan bagi anggota PB IDI dalam memberikan vaksin.

Rencana Pemerintah

Sebelumnya, pemerintah menyebutkan akan melakukan vaksinasi pada 9,1 juta orang berisiko tinggi Covid-19 mulai akhir November 2020. Hal ini setelah tiga produsen Tiongkok yakni Sinovac, Sinopharm, dan Cansino memberikan komitmen untuk memasok vaksin ke RI.

Kelompok berisiko pertama adalah tenaga kesehatan di rumah sakit rujukan dan laboratorium pemeriksaan SARS-CoV-2. Grup kedua adalah petugas pelayanan publik, aparat TNI-Polri, dan Satuan Polisi Pamong Praja.

"Sinovac telah berkomitmen untuk memberikan kesempatan Indonesia membeli vaksin dalam dua kali pengiriman. Rencana awal di bulan November 1,5 juta (dosis), dan Desember 1,5 juta (dosis) vaksin," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan pengendalian Penyakit (P2P) Achmad Yurianto di Jakarta, Senin (19/10).

Vaksin akan tersedia setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Majelis Ulama Indonesia memeriksa keamanan dan kehalalan vaksin. 

Vaksin Sinovac akan diberikan dua dosis pada satu orang dengan jeda 14 hari. Sedangkan pasokannya sebanyak tiga juta dosis bagi  1,5 juta penduduk RI.

Sedangkan Sinopharm akan mengirim 15 juta dosis vaksin untuk 7,5 juta orang. Adapun Cansino menyiapkan 100 ribu dosis vaksin untuk imunisasi pada 100 ribu penduduk. Selain 9,1 juta kelompok berisiko tinggi.

Meski demikian, belum ada hasil penelitian yang menyatakan vaksin telah aman untuk digunakan lantaran masih dalam proses uji fase ketiga. Sinovac sendiri masih menggelar uji klinis ketiga di beberapa negara, salah satunya di Bandung, Jawa Barat.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...