Positif Covid-19 di RI Tambah 3.520 Orang, Kurva Kasus Jakarta Landai

Pingit Aria
27 Oktober 2020, 17:06
Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Pekanbaru mengenakan alat pelindung diri saat memeriksa kesehatan warga binaan yang positif COVID-19, di Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (1/10/2020). Lapas Perempuan Pekanbaru kewalahan akibat klaster
ANTARA FOTO/FB Anggoro/aww.
Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Pekanbaru mengenakan alat pelindung diri saat memeriksa kesehatan warga binaan yang positif COVID-19, di Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (1/10/2020). Lapas Perempuan Pekanbaru kewalahan akibat klaster penularan COVID-19 di fasilitas tersebut. Hingga Kamis (1/10) sudah ada 28 warga binaan yang terkonfirmasi positif COVID-19 sedangkan fasilitas ruangan untuk isolasi mandiri, peralatan medis, obat dan tenaga kesehatan sangat kurang memadai.

Kasus Covid-19 di Jakarta

DKI Jakarta masih menjadi daerah penyumbang terbesar kasus Covid-19 di Indonesia. Bagaimanapun, kurva penularan virus corona di Ibu Kota cenderung melandai.

Hari ini jumlah tambahan kasus Covid-19 di Jakarta sebanyak 781. Dalam sepuluh hari terakhir, hanya sekali penambahan kasus Covid-19 di DKI Jakarta melampaui angka seribu, yakni pada pada tanggal 24 Oktober 2020 sebanyak 1.062 kasus.

Sepanjang 24 jam terakhir, sebanyak 10.246 spesimen dites Covid-19 di DKI Jakarta. Jumlah itu mencapai 29% dari total spesimen yang dites di seluruh Indonesia.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru saja memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Transisi. Namun, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan agar masyarakat tetap berperan aktif dalam memutus rantai penularan corona. Caranya dengan menerapkan Gerakan 3M yakni mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

“Pemprov dapat menerapkan rem darurat apabila terjadi penularan yang mengkhawatirkan,” kata Anies dalam keterangan tertulis Minggu (25/10).

Koordinator Tim Pakar sekaligus Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, Gerakan 3M lebih efektif mencegah penularan jika dilakukan secara kolektif. "Jadi adaptasinya bukan adaptasi individu, melakukan 3M, protokol kesehatan, tetapi juga adaptasi dalam menjalankan kegiatan ekonominya," kata Wiku.

Wiku menunjukkan bahwa beberapa jurnal internasional menyatakan bahwa mencuci tangan dengan sabun dapat menurunkan risiko penularan sebesar 35%. Sedangkan memakai masker kain dapat menurunkan risiko penularan sebesar 45%, dan masker bedah dapat menurunkan risiko penularan hingga 70%. Yang paling utama, menjaga jarak minimal 1 meter dapat menurunkan risiko penularan sampai dengan 85%.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...