Mendag Sebut Kerja Sama Ekonomi RCEP Bisa Dongkrak Ekspor dan UMKM

Rizky Alika
11 November 2020, 19:21
perdagangan, RCEP, kementerian perdagangan
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (29/4/2020). Untuk mengatasai dampak pandemi virus corona (COVID-19), Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 Tahun 2020 tentang Penataan dan Penyederhanan Perizinan Impor, yang mengatur impor barang dan bahan pangan pokok, cadangan pangan pemerintah, bahan baku dan penolong, barang dan bahan baku pencegahan atau penanganan bencana, serta kebutuhan lain yang ditetapkan oleh pemerintah.

Ekonomi nasional yang belum pulih mendorong pemerintah untuk menyelamatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Terlebih, UMKM dinilai memiliki kontribusi 60,3% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Tak hanya itu, UMKM turut menyerap 97% dari total tenaga kerja, serta 99% dari total lapangan kerja. Namun, sejak Covid-19 pula UMKM justru mendapat tekanan.

Kementerian Koperasi (Kemenkop) UMKM Teten Masduki mengatakan, pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh faktor domestik seperti konsumsi masyarakat diatas 50% dan belanja pemerintah. Namun, sejak adanya pandemi daya beli masyarakat cenderung terganggu karena hilangnya pekerjaan.

Tak hanya itu, omzet UMKM pun turun drastis. Dia mengatakan, meski pemerintah telah menggelontorkan bantuan sosial, namun untuk mengembalikan daya beli masyarakat cenderung sulit. Atas hal tersebut, ekonomi mengalami kontraksi meskipun di kuartal-III sedikit mengarah positif.

“Jika diibanding dengan beberapa negara, ekonomi Indonesia relatif baik. Oleh karenanya, sektor UMKM ini harus dibangkitkan agar mereka tidak gulung tikar,” ujar Teten dalam Webinar Hari Retail Nasional Rabu, (11/11).

Tak hanya lewat perdagangan internasional, pemerintah akan membangkitkan usaha kecil dengan cara menghubungkan warung-warung tradisional dengan retail modern. Dengan cara ini, maka UMKM akan mendapatkan bimbingan dan pendampingan.

“Jika dibandingkan beberapa negara, ekonomi Indonesia relatif baik. Maka, sektor UMKM ini harus dibangkitkan agar mereka tidak gulung tikar,” ujar Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki dalam Webinar Hari Retail Nasional Rabu, (11/11).

Sedangkan Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) dalam hal ini akan menampilkan produk-produk UMKM di seluruh gerai retailnya. Adapun produk yang dijual diantaranya makanan, minuman tradisional, aksesoris, kerajinan tangan, busana, pernak-pernik hingga kosmetik.

Saat ini produk UMKM yang dijual lewat anggota Aprindo mencapai 35%. "APRINDO terus berkontribusi untuk membangun kemitraan UMKM. Tujuannya agar produk lokal yang dijual bisa lebih maju,” kata Ketua Umum Aprindo Roy Mandey.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...