Seberapa Lengket Hubungan PDIP dan Gerindra Setelah Pilkada?

Rizky Alika
11 Desember 2020, 18:05
pilkada, pdip, gerindra
123RF.com
Pakar memperkirakan peta politik antara PDIP dan Gerindra akan semakin cair usai Pilkada 2020.

"Kita masih menunggu apakah posisi menteri tersebut kembali diberikan jatahnya kepada Gerindra, atau partai lain," ujar dia.

Arif melihat, tidak tertutup kemungkinan Jokowi melakukan perombakan menteri kabinet. Bahkan, ada peluang bagi Jokowi untuk mengurangi jatah partai dalam kursi kabinet.

Selanjutnya, soliditas koalisi dua partai akan bergantung pada tekanan politik dari kubu lainnya dalam tubuh koalisi. "Sebagai contoh, Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta) sering menjadi mainan politik dalam kekuatan koalisi," katanya.

Selain itu, faktor di luar partai politik turut mempengaruhi hubungan PDIP dan Gerindra. Faktor tersebut ialah soliditas TNI dan Polri yang mencerminkan kuatnya cengkeraman politik Jokowi.

Ia pun menilai, kesolidan TNI-Polri mengendur saat kepulangan Muhammad Rizieq Shihab. Terlebih, saat ini masih ada persoalan penembakan enam orang simpatisan Front Pembela Islam (FPI). "Itu memberi peluru gratis pada siapapun, bahkan Gerindra," ujar Arif.

Potensi ke Depan

Sebelumnya Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Arief Wibowo pernah mengatakan Pilkada 9 Desember menjadi alat uji coba kredibilitas kedua partai dalam menggaet massa dan menyolidkan kekuatan di daerah. Ujungnya peuang bersekutu dalam kancah yang lebih besar.

"Ini bisa saja akan menghasilkan satu hubungan yang lebih kuat pada Pemilu 2024," kata Arief kepada Katadata.co.id Agustus lalu.

Rully pun belum bisa memetakan apakah koalisi PDIP dan Gerindra berlanjut pada helatan politik berikutnya seperti Pilkada DKI. Sebab, koalisi partai pada pemilihan tingkat pusat dan daerah belum tentu serupa.

"Misalnya Gerindra-PKS oposisi di pusat, tapi di daerah Gerindra bisa berdamping dengan PKS atau PDIP. Tergantung konteks wilayah," katanya.

MEGAWATI KUNJUNGI AKADEMI MILITER
MEGAWATI KUNJUNGI AKADEMI MILITER (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Sementara, Arif menilai perimbangan politik pada Pilkada DKI 2022 akan cukup cair. Sebagaimana diketahui, Anies Baswedan belum bergabung dengan partai politik hingga saat ini. "Ini membuka banyak peluang yang cukup cair," ujar dia.

Oleh karenanya, ia memperkirakan ada banyak peluang pergeseran koalisi partai Gerindra dan PDIP. Tak hanya itu, pergeseran juga bisa terjadi antara partai menengah ke bawah, seperti Nasdem hingga Demokrat.

Belum ada komentar lebih lanjut soal kelanjutan koalisi ini di masa depan usai Pilkada.  PDIP memilih merayakan keunggulan mereka dalam Pilkada di sejumlah daerah seperti Sumatera Utara dan Jawa Timur.

"Tak hanya di Medan, harapan besar kepada kader PDI Perjuangan juga dialami oleh masyarakat Sumatera Utara di wilayah lain," ujar Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal PDIP, Kamis (10/12) dikutip dari Antara. Adapun Politisi Gerindra Andre Rosiade enggan berkomentar banyak terkait hal ini. 

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...