Muhammad Lutfi, Pulang dari Washington untuk Jadi Menteri Perdagangan
Selama memimpin BKPM, suami dari Bianca Adinegoro tersebut dinilai berhasil membawa Indonesia masuk dalam 25 Daftar Teratas Tempat Tujuan Investasi versi ATKearney pada edisi 21. Di bawah kendali Lutfi, Indonesia bahkan diakui oleh Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) sebagai salah satu negara berkembang terbaik.
Selain itu, Lutfi juga memperkenalkan aspek keterbukaan penuh dan memprakarsai pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) di BKPM.
Pada 2008, Lutfi mendapat penghargaan sebagai Pemimpin Muda yang Berpengaruh oleh The World Economic’s Forum’s Young Global Leaders. Lutfi juga menerima penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana, yaitu salah satu penghargaan tertinggi di Indonesia yang diberikan untuk anggota masyarakat sipil.
Setelah dari BKPM, Lutfi sempat menjadi Duta Besar Indonesia untuk Jepang pada periode 2010 - 2013. Kemudian, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memilihnya sebagai Menteri Perdagangan pada Februari 2014.
Hanya delapan bulan menjabat, ia keluar dari pemerintahan karena Presiden Jokowi tak memasukkannya dalam Kabinet Kerja. Lutfi pun kembali menggeluti bisnis dengan menjadi Komisaris Utama PT Medco Energi Internasional Tbk.
Ia mundur dari posisi tersebut saat pada September 2020, Jokowi menunjuknya sebagai Duta Besar Amerika Serikat. Hanya tiga bulan berselang, kini ia dipanggil pulang untuk kembali menjadi Menteri Perdagangan.
Selain Lutfi, Jokowi memperkenalkan lima calon menteri lainnya, yakni:
1. Tri Rismaharini sebagai calon Menteri Sosial
2. Budi Gunadi Sadikin sebagai calon Menteri Kesehatan
3. Sandiaga Uno sebagai calon Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
4. Yahya Cholil Qoumas sebagai calon Menteri Agama
5. Sakti Wahyu Trenggono sebagai calon Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP)
Sedangkan, pelantikan akan dilaksanakan pada Rabu (23/12) esok.