Mengenali Beragam Efek Samping dari Vaksinasi Covid-19

Image title
13 Januari 2021, 18:25
vaksin virus corona, covid-19, virus corona, pandemi corona, jakarta, gerakan 3M
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.
Petugas medis (kanan) bersiap menyuntikan vaksin ke seorang tenaga kesehatan (kiri) saat simulasi pemberian vaksin COVID-19 di RSIA Tambak, Jakarta, Rabu (13/10/2021). Sejumlah vaksin Covid-19 memiliki efek samping ringan, sedang, hingga berat.

Vaksin buatan perusahaan asal Tiongkok ini juga ditaksir memiliki efek samping yang tidak berbeda dengan vaksin lainnya. Seperti rasa sakit di tempat penyuntikan, ruam, pusing, tegang otot, demam, mual, dan munta-muntah.

Melansir Medshadow, sebanyak 15% dari total partisipan uji coba tahap awal mengeluhkan hal-hal tersebut. Meskipun ada rumor yang menyebut Sinopharm memiliki 73 efek samping atau reaksi tubuh yang merugikan.

Beberapa di antaranya yaitu tekanan darah tinggi, kehilangan penglihatan, dan kehilangan pengecapan (lidah). Tao Lina, seorang pakar vaksin asal Shanghai merupakan pelapor dari kejadian tersebut.

Namun, setelah ucapannya dikutip sebuah media di Taiwan, unggahan Tao mengenai hal tersebut di Weibo (situs microblogging Tiongkok) dihapus pemerintah. Informasi tersebut pun masih simpang siur dan belum dikonfirmasi oleh otoritas terkait dan Sinopharm. 

Salah satu negara pembeli Sinopharm, Filipina juga tidak memberikan konfirmasi terkait rumor tersebut.Di sisi lain, laporan New York Times menunjukkan bahwa fase pertama dan kedua uji coba vaksin pada Juni 2020 tidak menunjukkan adanya efek samping serius.

Bahkan, hingga 3 Januari 2021, pemerintahan Mesir mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk vaksin Sinopharm. Sebab, tidak ada keluahan signifikan mengenai efek samping vaksin tersebut.

Astrazeneca

Menurut situs resmi pemerintah Inggris, vaksin buatan AstraZeneca dengan Universitas Oxford menyebabkan efek samping ringan hingga sedang. Efek samping dialami beberapa hari hingga seminggu setelah vaksinasi.

Adapun pemerintah Inggris membagi efek samping menjadi tiga kategori, yakni sangat umum, umum, dan tidak umum. Kategorisasi dibuat berdasarkan studi probabilitas seseorang terkena efek samping tersebut dari total populasi.

Dalam kategori sangat umum, efek samping yang dapat dirasakan yaitu pegal, sakit, badan hangat, kemerahan pada tubuh, gatal-gatal, bengkak atau memar pada lokasi penyuntikan, merasa lelah, tidak enak badan, menggigil atau merasa seperti demam, pusing, mual, dan tegang otot.

Pada kategori umum, masyarakat akan mengalami bengkak pada bagian penyuntikan, demam, muntah-muntah, gejala flu berat seperti suhu tinggi, radang tenggorokan, pilek, menggigil, dan batuk-batuk. Hal itu ditemukan pada satu dari sepuluh orang yang menerima vaksinasi.

Pada kategori tidak umum, seseorang akan mengalami kepala berputar, hilang nafsu makan, sakit perut (abdominal pain),  pembengkakan kelenjar getah bening, serta bekeringat berlebihan disertai gatal kulit dan ruam. Hal tersebut terjadi pada satu dari seratus orang penerima vaksin. 

Novavax

Pada tahap uji coba pertama dan kedua, relawan melaporkan efek samping berupa sakit di bagian penyuntikan, ruam, pusing, tegang otot, demam, mual, dan muntah-muntah.

Meski begitu, situs Verywellhealth menyatakan tidak ada kasus serius yang terjadi selama uji coba pada Agustus 2020. Adapun Efek samping yang ditinjau sejauh ini antara berstatus ringan atau tidak ada sama sekali.

COVAX/GAVI

Melalui laman resmi Gavi, efek samping vaksin dinilai cukup mirip dengan jenis lainnya, yakni demam, menggigil, atau keletihan, mirip dengan gejala flu. Meski begitu, Gavi menilai bahwa kemungkinan masyarakat terkena efek tersebut relatif kecil setelah menerima vaksin. 

(Penyumbang bahan: Ivan Jonathan)

 

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...