PPKM Diperpanjang, Pengusaha Mal Minta Dikecualikan dari Pembatasan

Image title
22 Januari 2021, 20:13
ppkm diperpanjang, mal, pusat belanja, jam operasional
ANTARA FOTO/Novrian Arbi/wsj.
Pengunjung berjalan di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/1/2021). .

Dia menilai, pembatasan pengunjung restoran pun dinilai bisa mempengaruhi pendapatan usaha. Pasalnya, saat ini masyarakat work from home (WFH), sehingga pengunjung restoran semakin sepi dan hanya mengharapkan kedatangan pengunjung pada malam hari.

Oleh karena itu dia menilai pembatasan pengunjung tidak perlu dilakukan, karena akan menekan bisnis. Terlebih, restoran merupakan sektor yang terpukul selama pandemi. Terbukti, tahun lalu restoran yang tutup mencapai sekitar 1.300 restoran.

“Tahun lalu, PHRI memprediksi kerugian dari sektor usaha restoran di Jakarta mencapai lebih dari Rp 1 triliun. Bahkan, restoran yang tutup permanen akibat pandemi cukup banyak,” ujarnya.

Kendati masih mengalami tekanan, Arifin meyakini tahun ini bisnis restoran punya peluang untuk berkembang. Namun, prediksi ini perlu didukung oleh keseriusan pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.

Di samping itu, keputusan pemerintah yang konsisten cenderung dibutuhkan dalam menggairahkan bisnis restoran. “Dalam menertibkan masyarakat pun, pemerintah kurang efektif. Akibatnya, masyarakat yang tidak patuh protokol kesehatan tidak ditertibkan,” kata dia.

Dalam upaya 3T, testing, tracing dan treatment, pun pemerintah tidak menerapkannya dengan baik. Sehingga, ini menyebabkan kekeliruan dalam memerangi Covid-19. “Pemerintah harus seimbang antara menanggulangi penyakit dengan memelihara pemulihan ekonomi,” ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bidang Restoran Emil Arifin menyatakan, pembatasan jam operasional restoran menjadi terbatas. Ia memberi contoh, saat normal, restoran memikiki dua sif dengan jumlah karyawan 56 orang.

Namun sejak Covid-19 melanda, sif malam cenderung ditiadakan. Sehingga, jumlah karyawan dipangkas dan hanya tersisa 28 orang. Sementara itu, jumlah karyawan harus dibatasi, sehingga karyawan yang bekerja di sif siang hanya 12 orang.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan (APPBI) Ellen Hidayat menambahkan, okupansi pengunjung di pusat perbelanjaan hanya 30% - 32%. Jumlah ini turun 8% dari okupansi sebelum pandemi yang mencapai 40%. Di samping itu, 15% tenant tidak memperpanjang sewa, sehingga berdampak pada pendapatan pusat perbelanjaan.

Halaman:
Reporter: Annisa Rizky Fadila
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...