Panduan Cuci Tangan Pakai Sabun Diluncurkan di Sekolah/Madrasah

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
31 Maret 2021, 11:03
Berita_YPII
Katadata

Sedangkan Dr. A. Umar, MA, Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama menghimbau supaya kita semua melakukan CTPS, karena tidak hanya membuat tangan kita bersih, tetapi membuat semua orang bersih. Artinya, CTPS merupakan upaya bersama untuk selalu hidup bersih dan sehat.

“Saatnya kita ubah paradigma. Cuci tangan tidak hanya mencuci tangan tapi sebagai tanggung jawab untuk menjaga aku, kamu, dan kita dari penyebaran kuman. Mari wujudkan perilaku hidup bersih sehat,” ujar Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd. Direktur Sekolah Dasar Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas, dan Dikmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam peluncuran tersebut.

Sedangkan dr. Imran Agus Nurali, Sp. KO, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, menjelaskan bahwa kita perlu menjadikan CTPS sebagai perilaku yang mudah dan sederhana dikenalkan sejak dini serta bermanfaat mencegah berbagai penyakit termasuk Pandemik COVID-19.

Panduan Pemicuan Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun melengkapi rangkaian panduan tentang Lima Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang telah diluncurkan Kementerian Kesehatan pada 2020 lalu. Di mana Plan Indonesia turut berkontribusi dalam penyusunan panduan.

“Kami berharap dengan adanya panduan ini, perilaku CTPS akan melekat dan menjadi perilaku keseharian yang akhirnya dapat mengurangi angka kasus COVID-19 maupun penyakit lainnya. Plan Indonesia terus berkomitmen untuk mendukung perubahan perilaku CTPS masyarakat Indonesia terutama di tengah pandemik COVID-19,” tambah Dini

Sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) ke-6 yaitu sanitasi untuk semua, Plan Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kualitas akses dan partisipasi masyarakat terhadap higienitas dan sanitasi. Melalui program Water for Women (WfW), Plan Indonesia mendorong praktik STBM berkelanjutan di Nusa Tenggara Timur (Kabupaten Manggarai) dan Nusa Tenggara Barat (Kabupaten Sumbawa) sejak 2018  dengan dukungan Pemerintah Australia. Hingga saat ini, sudah lebih dari 535.000 orang di NTT dan NTB menerima manfaat dari praktik STBM berkelanjutan dan hidup dengan kebersihan dan sanitasi yang lebih baik.

Halaman:
Editor: Doddy Rosadi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...