Semakin Tua Lebih Berisiko Terkena Long Covid

Image title
2 Juli 2021, 07:00
Semakin Tua Lebih Berisiko Terkena Long Covid
ANTARA FOTO/Moch Asim/hp.
Pasien COVID-19 berolah raga di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI), Surabaya, Jawa Timur, Selasa (18/5/2021).

REACT-2 adalah program dari Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris untuk melacak infeksi Covid-19 di negara tersebut. Studi terkait long covid ini menggunakan data sampel dari 508.707 orang dewasa berusia di atas 18 tahun yang diambil selama September 2020 hingga Februari 2021.

Mereka yang sempat menderita Covid-19 parah kebanyakan mengeluhkan kelelahan disertai nyeri otot sebagai gejala long covid yang mereka rasakan. Sementara gejala yang paling banyak ditemui secara umum oleh penderita long covid adalah sesak nafas.

Long covid juga tidak hanya dialami oleh mereka yang bergejala tapi juga orang-orang tanpa gejala. Sejauh ini penyebab efek jangka panjang Covid-19 belum diketahui secara pasti. Beberapa studi menduga, penyebabnya adalah proses penyembuhan yang lambat akibat kerusakan pada jalur saraf akibat virus dan masih adanya virus pada tubuh dalam kadar rendah.

Melihat fenomena long covid yang semakin banyak terjadi, Kementerian Kesehatan Inggris mempersiapkan pendanaan khusus untuk mempelajari lebih jauh terkait penanganan gejala. 

Hal tersebut sejalan dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang meminta dunia segera memprioritaskan upaya-upaya untuk memahami efek jangka panjang Covid-19. Sebab, hal itu juga menjadi prioritas mereka. 

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...