NASA Prediksi Jakarta Akan Tenggelam, Ini Respons Pengamat Tata Kota

Sorta Tobing
16 Juli 2021, 14:25
jakarta, nasa, tenggelam, pulau pesisir, reklamasi
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah ruas jalan di jalan raya Muara Baru yang tergenang banjir rob di Kawasan Muara Baru, Jakarta Utara, Kamis, (27/5).

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat alias NASA pada laman resminya menyebut, Jakarta dan pulau reklamasi menjadi salah satu kota pesisi yang terancam tenggelam. 

Prediksi terebut berdasarkan kondisi dari berbagai faktor. Di antaranya perubahan iklim, jumlah penduduk yang terus bertambah, juga eksploitasi air di wilayah Ibu Kota.

Selain itu, potensi tenggelam juga diakibatkan karena kenaikan permukaan air laut, imbas pemanasan global dan pencairan lapisan es. “Hanya sedikit tempat yang menghadapi potensi itu. Salah satunya daerah dengan penduduk 32 juta orang di Jakarta,” tulis NASA, dikutip dari laman resminya pada Mei lalu.

Pengamat Ungkap Penyebab Potensi Jakarta Tenggelam

Pengamat tata kota dari Pusat Studi Perkotaan Nirwono Joga juga mengungkapkan hal serupa. Potensi tenggelamnya Jakarta disebabkan karena beberapa faktor. 

Pertama, akibat penyedotan atau pemompaan air tanah yg tidak terkendali. Mulai di tingkat rumah tangga, gedung perkantoran, hingga kawasan industri. “Hal ini mengakibatkan lubang pori-pori tanah menjadi kosong dan tertekan,” ungkapnya pada Katadata.co.id, Jumat (16/7).

Kosongnya lubang pori-pori tanah tersebut kemudian menyebabkan terjadinya percepatan penurunan permukaan tanah seluruh wilayah Jakarta. Di sisi lain, pemerintah provinsi dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) DKI Jakarta baru mampu menyediakan pasokan air bersih sebanyak 45%.

“Jadi, selama pasokan air bersih belum memadai, maka, pemompaan air tanah akan terus terjadi sehingg terus terjadinya penurunan muka tanah,” katanya.

Nirwono juga mengungkapkan rata-rata penurunan muka tanah di wilayah Jakarta mencapai 8 sentimeter (cm) per tahun di wilayah pusat. “Hingga, 24 sentimeter per tahun di kawasan tepi pantai utara Jakarta,” ucapnya.

Saat ini sekitar 40% luas tanah Jakarta berada di bawah permukaan laut. Turunnya permukaan tanah juga kian dipercepat oleh urbanisasi, perubahan fungsi lahan serta pertumbuhan penduduk yang sangat cepat.

Kedua, Nirwono mengungkap kenaikan air laut membuat Jakarta rentan tenggelam. Ia menyebut air laut tiap tahunnya naik 2 hingga 4 sentimeter. Kondisi ini membuat Jakarta rentan terendam banjir rob di pesisir dan banjir besar di musim hujan.

NASA menyebut, rata-rata permukaan laut global naik sebesar 3,3 milimeter (mm) per tahun. “Dengan meningkatnya suhu global dan pencarian lapisan es, banyak kota pesisir menghadapi risiko banjir yang semakin besar,” tulisnya.

Terkait kondisi ini, Nirwono memberi saran. “Pemerintah DKI Jakarta harus melakukan restorasi kawasan pesisir pantai,” katanya.

Penyebab terakhir, ialah karena belum maksimalnya pembenahan sungai. Revitalisasi situ atau danau sebagai daerah penampung air juga belum maksimal. “Selain itu, rehabilitasi saluran air kota belum maksimal,” kata Nirwono.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...