Mengenal Oseltamivir, Antivirus yang Dipakai untuk Terapi Covid-19

Sorta Tobing
16 Juli 2021, 17:55
oseltamivir, bpom, virus corona, covid-19, obat covid, obat virus corona, pandemi corona, antivirus
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/hp.
Petugas membawa obat Covid-19 di gudang instalasi farmasi Dinas Kesehatan Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/7).

Produksi Oseltamivir di Indonesia

Sebelum muncul pandemi corona, FDA telah menyetujui Oseltamivir versi generik pertama dengan merek dagang Tamiflu. Obat produksi perusahaan asal Swiss Roche Group ini disetujui pada 3 Agustus 2016.

Di Indonesia, Tamiflu diedarkan oleh perusahaan farmasi Jerman Boehringer Ingelhelm. Bentuk Oseltamivir versi generik lainnya juga diproduksi oleh Natco Pharma dalam bentuk 30 mg, 45 mg, dan 75 mg.

Kini, perusahaan farmasi dalam negeri berlomba-lomba memproduksi obat pendukung penyembuhan Covid-19. Salah satunya adalah PT Indofarma Tbk (INAF) yang memproduksi Oseltamivir.

Perusahaan farmasi milik pemerintah ini diketahui mendatangkan bahan baku dari India. Di tengah lonjakan kasus Covid-19 saar ini, Indofarma berencana meningkatkan produksi Oseltamivir.

Indofarma akan memproduksi Oseltamivir hingga mencapai 10 juta kapsul per bulan pada Agustus Sampai September 2021. Sebelumnya, produksi per bulannya hanya sekitar tiga juta kapsul. Pada Juli ini targetnya sampai dengan 8 juta kapsul.

Pada awal tahun ini, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) juga memasarkan Oseltamivir, dengan nama Fluvir, di Indonesia. Kalbe bekerja sama dengan perusahan farmasi generik asal India PT Amarox Global Pharma (Amarox).

Sesuai dengan Pedoman Tata Laksana Covid-19 di Indonesia edisi terbaru. Obat ini diindikasikan untuk terapi pada pasien dengan infeksi influenza. Penggunaan obat Fluvir harus dengan rekomendasi dari dokter.

Oseltamivir sebagai Obat Terapi Covid-19?

Sejak tahun lalu, banyak peneliti yang mencari terapi obat yang efektif dalam menghadapi virus corona. Berbagai obat yang sudah ada kembali diteliti, termasuk Oseltamivir.

Dalam uji klinis yang sudah dilakukan, obat tersebut dipakai bersamaan dengan obat-obatan lainnya. Namun, FDA dan beberapa peneliti perpendapat bahwa Oseltamivir masih perlu uji klinis tambahan untuk menilai efektivitas mereka.

FDA juga memperingatkan, Oseltamivir bukan pengganti untuk vaksinasi. Saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun belum menyetujui oseltamivir sebagai terapi dalam pengobatan Covid-19.

Penyumbang bahan: Alfida Febrianna (magang)

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...