Varian Baru Covid-19, Vaksinasi dan Peluang Pemulihan Ekonomi RI

Image title
Oleh Melati Kristina Andriarsi - Tim Publikasi Katadata
30 Juli 2021, 18:42
Foto ilustrasi prospek pemulihan ekonomi RI di tengah upaya vaksinasi. Bank DBS optimistis akan terjadi pemulihan ekonomi di Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya di tahun ini seiring berlangsungnya program vaksinasi.
Muhammad Zaenuddin / Katadata
Foto ilustrasi prospek pemulihan ekonomi RI di tengah upaya vaksinasi. Bank DBS optimistis akan terjadi pemulihan ekonomi di Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya di tahun ini seiring berlangsungnya program vaksinasi.

Jokowi menyampaikan rasio vaksinasi di Jawa Barat baru mencapai 12%, sedangkan rasio serupa di Jawa Tengah dan Banten hanya 14%. Padahal pemberian vaksin diperlukan demi mencapai kekebalan kelompok dari Covid-19.

Angka ini terpaut jauh dari DKI Jakarta sebesar 72% dan Bali yang telah mencapai 81%. Oleh sebab itu Presiden meminta penyuntikan vaksin di tiga wilayah lain segera dipacu.

“Sehingga Jawa bisa masuk herd immunity (kekebalan kelompok) pada Agustus akhir atau paling lambat pertengahan September,” kata Jokowi dikutip dari Katadata.co.id, Minggu (18/7).

Jokowi secara khusus juga meminta seluruh jajaran pemerintah hingga di tingkat paling bawah mendistribusikan vaksin dengan cepat.  Presiden menyampaikan bahwa Indonesia telah mengantongi 137 dosis vaksin baik jadi maupun bulk. Adapun jumlah masyarakat yang telah disuntik baru 54 juta. Oleh karenanya, angka ini perlu ditingkatkan lagi.

Covid-19 di ASEAN

Lonjakan kasus Covid-19 tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara hingga awal Juli. Menyebarnya varian Delta menjadi penyebab di balik lonjakan kasus Covid-19.

Sejumlah negara ASEAN pun turut memberlakukan pembatasan ketat seiring dengan melambungnya angka kematian. Thailand dan Malaysia misalnya, yang melakukan pengetatan pembatasan. Negeri Jiran bahkan kembali memperpanjag periode penguncian wilayah atau lockdown hingga jumlah kasus harian bisa ditekan di bawah 4.000.

Pemberlakuan kembali pembatasan telah memperburuk mobilitas dan indeks kepercayaan serta diskresi dan non diskresi.Dalam laporan berjudul ASEAN-6 Chartbook: Awaiting a Vaccination Pivot, DBS kembali memangkas proyeksi pertumbuhan agregat ASEAN-6.

"Kami memangkas pertumbuhan agregat ASEAN-6 dengan perkiraan menjadi 5% dari 5,2% pada 2021. Penurunan 20-30 bps tergantung pada panjangnya pandemi," ujar Ekonom DBS Radhika Rao.

Namun, dalam laporan Indonesia/Thailand: Bumpy Road to Recovery, DBS kembali merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi negara ASEAN-6 menjadi 4,6% dari 5% karena dinilai rentan dengan pandemi yang berkembang saat ini.  Oleh karenanya, prioritas pertumbuhan ekonomi domestik, program vaksinasi yang diikuti kebijakan fiskal dan moneter  yang akomodatif diharapkan bisa menjadi pelengkap yang mendorong pertumbuhan pada sisa tahun ini.

Dalam upaya menekan laju penyebaran Covid-19, sejumlah negara juga terus menggencarkan vaksinasi. Singapura memimpin vaksinasi dengan 50,8% penduduk telah menerima setidaknya satu dosis. Sedangkan Vietnam tertinggal, dimana baru 3,30% penduduk menerima vaksinasi. Kekurangan pasokan dan kendala administrasi menjadi penghambat percepatan vaksinasi.

Situasi perekonomian di Asia Tenggara terus berkembang dinamis. Bank DBS menyediakan layanan lengkap untuk nasabah, SME dan juga perusahaan untuk membantu memahami seluk-beluk bisnis. Untuk mengetahui lebih dalam informasi ekonomi terkini di kawasan Asia Tenggara serta analisis keuangan dari DBS, pembaca bisa Klik di sini  untuk keterangan lebih lanjut.

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...