Sandiaga: Ekonomi Kreatif RI Masuk 3 Besar Dunia, Setelah AS dan Korea

Cahya Puteri Abdi Rabbi
12 Agustus 2021, 13:45
sandiaga uno, ekonomi kreatif
ANTARA FOTO/Maulana Surya/hp.
Perajin mendemonstrasikan pembuatan produk kerajinan kreatif dalam pameran Solo Art Market (SAM) di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (5/6/2021). Selain untuk mengangkat potensi UMKM dan pariwisata Kota Solo, pameran tersebut diharapkan dapat membantu perajin, seniman dan pelaku komunitas kreatif di Solo dalam memasarkan produknya.ANTARAFOTO/Maulana Surya/hp.

Sementara itu, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) juga menyiapkan beberapa program utama yang menjadi solusi dalam membantu para pelaku UMKM naik kelas. Pertama,program transformasi dari informal ke formal. Kedua, transformasi pemanfaatan inovasi dan digital, dan yang ketiga transformasi UMKM untuk masuk ke dalam rantai pasok baik lokal maupun global.

“Kita mendorong seluruh usaha mikro untuk bertransformasi menjadi formal melalui pendaftaran perizinan dan lainsebagainya, terutama dengan cara yang paling mudah dan gratis yakni pendaftaran nomor izin berusaha (NIB) yang bertujuan untuk memformalkan usaha mereka,” kata Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Eddy Satriya

Eddy mengatakan, para pelaku UMKM akan terus diberikan pendampingan untuk mendapatkan izin, mulai dari izin industri rumah tangga, izin edar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI), sertifikasi halal, dan izin Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI).

“Untuk masuk rantai pasok tadi, kita bantu mereka dengan digitalisasi proses dan pendampingan dengan platform-platform yang ada. Seperti memberikan fasilitas akses untuk masuk dalam 40% belanja pemerintah melalui UMKM yang ada di LKPP,” kata dia.

Selain itu, Kemenkop UKM juga memberikan bantuan kepada para pelaku UMKM melalui program Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) Tahun 2021. Program BPUM ini menargetkan 12,8 juta pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia. Tahun ini, dana yang akan diberikan kepada masing-masing pelaku UMKM adalah Rp 1,2 juta.

Lebih lanjut, ia mengatakan, para pelaku UMKM harus kreatif dan inovatif dalam membuat produk. Di mana produk-produk yang dihasilkan memiliki ciri khas agar diminati banyak orang. Selain itu, ia mengimbau kepada para pelaku usaha untuk gencar melakukan promosi produknya melalui platform digital seperti YouTube dan TikTok.

“Kalau produk kita spesifik dan punya ciri khas, insya Allah usahanya akan langgeng,” ujar dia.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...